BRIN dukung pengembangan iradiasi pangan dan kesehatan di Kaltim

2 weeks ago 13

Samarinda (ANTARA) - Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syaiful Bakhri mendukung pengembangan investasi pangan dan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur melalui teknologi iradiasi.

Syaiful Bakhri di Samarinda, Senin, menjelaskan, teknologi iradiasi adalah metode penyinaran bahan dengan objek makanan ataupun alat medis, dengan gelombang energi radiasi terukur untuk tujuan tertentu, seperti memperpanjang umur simpan, mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme berbahaya, dan menghambat proses pematangan atau pertunasan.

Teknologi ini aman, tidak menggunakan bahan kimia, tidak meninggalkan residu berbahaya, dan mampu menjaga kualitas serta gizi produk pangan.

"Harapan kami, BRIN dengan Brida bisa bekerjasama dalam pengembangan teknologi iradiasi ini," kata Saiful Bahri saat kunjungan kerja di Kantor Gubernur Kaltim.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan pada prinsipnya Pemprov Kaltim mendukung pengembangan investasi melalui iradiasi pangan dan kesehatan di Kaltim.

Terutama program pangan, diharapkan mampu menambah pendapatan asli daerah dari implementasi teknologi nuklir.

“Karena, melalui teknologi ini kita bisa ekspor langsung produk makanan melalui Kaltim,” kata Wagub.

Namun demikian, lanjut Wagub, Pemprov Kaltim masih berharap ada nilai tambah hasil penerapan teknologi nuklir melalui iradiasi pangan tersebut.

“Kami akan diskusikan usulan pengembangan teknologi iradiasi pangan ini. Tentunya, ini akan bekerjasama dengan Brida Kaltim. Harapannya, kita mampu membangun mesin iradiasi, sehingga dapat mendukung ekspor produk makanan ke luar negeri,” kata Wagub Seno Aji.

Wagub Seno mengakui saat ini ada produk lokal asal Kaltim yang sedang diuji di Surabaya dan dapat di ekspor melalui Provinsi Kaltim.

Menurut Wagub, ini peluang bagi Pemprov Kaltim untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dilakukan Brida Kaltim.

Termasuk, produk andalan Kaltim untuk di ekspor, seperti pisang kepok asal Kutai Timur.

Produk tersebut, lanjut Wagub Seno, dapat dilakukan proses iradiasi, sehingga bisa lebih awet lagi produknya.

“Bahan baku untuk teknologi nuklir di Kaltim banyak. Perlu dukungan ORTN BRIN bekerjasama Brida Kaltim juga bisa mengkaji ini, seperti Torium,” jelasnya.

“Saya yakin, bahan baku sudah ada, maka membangun teknologi nuklir akan lebih mudah di Kaltim,” tegas Wagub Seno.

Baca juga: UGM-BRIN kolaborasi riset nuklir untuk kendalikan hama lalat buah

Baca juga: BRIN dorong pengembangan ekosistem pengindraan jauh di Indonesia

Baca juga: Wakil Panglima TNI gandeng BRIN diskusi kerja sama bidang pertahanan

Pewarta: Arumanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |