Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mematenkan tiga instrumen hasil inovasi mandiri yang kini siap diproduksi massal untuk mendukung keselamatan di bidang kemaritiman dan meteorologi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu, mengatakan instrumen yang dikembangkan itu merupakan hasil karya mandiri aparatur sipil negara (ASN) BMKG.
"Instrumen tersebut sudah terdaftar paten sehingga diharapkan dapat diproduksi secara massal oleh perusahaan dalam negeri agar tidak lagi bergantung pada impor," kata dia.
Baca juga: Indonesia dan Tiongkok kerja sama bidang keselamatan maritim
Adapun salah satu inovasi terbaru adalah safety score kapal, yakni sistem penilaian dini risiko keselamatan kapal terhadap kondisi cuaca maritim. Teknologi itu sudah diterapkan sejak tiga tahun terakhir.
Menurut dia, pemanfaatan teknologi dalam negeri akan memperkuat ketahanan nasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Selama ini, sebagian besar instrumen yang digunakan BMKG masih mengandalkan produk impor.
BMKG tidak hanya memperkuat pelayanan publik dengan adanya instrumen yang dipatenkan tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan industri nasional untuk mendorong kemandirian alat observasi dan deteksi cuaca.
Baca juga: BMKG jamin keselamatan nelayan wilayah perairan laut terluar Indonesia
Dwikorita menegaskan posisi BMKG sebagai Chair of Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean, sekaligus pemegang register paten internasional, memberi peluang besar bagi Indonesia memperkenalkan inovasi ke tingkat global.
"Kami berharap dukungan Komisi V DPR RI agar instrumen ini dapat segera diproduksi massal sehingga manfaatnya dirasakan tidak hanya oleh BMKG, tetapi juga seluruh pihak yang berkepentingan," ujarnya.
Baca juga: PHE OSES jadikan keselamatan dan keamanan laut prioritas utama
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































