Badan Geologi: Waspada dampak gempa vulkanik Gunung Lokon

2 weeks ago 12
Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah kemungkinan terjadinya gas beracun yang sewaktu-waktu dapat keluar dari kawah

Manado (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekam sebanyak 19 kali gempa vulkanik dangkal dan tujuh kali gempa vulkanik dalam pada periode 1 - 15 Agustus 2025.

"Terekam juga sebanyak delapan kali gempa embusan, 13 kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa dengan skala MMI-lI dan kali gempa tektonik jauh," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN dalam laporan yang diterima diterima ANTARA di Manado, Senin.

Dalam laporan yang dibagikan Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi, disebutkan aktivitas vulkanik Gunung Lokon secara visual masih terlihat adanya kolom asap pada Kawah Tompaluan maksimum setinggi 10 meter di atas kawah, kondisi lainnya belum menunjukkan adanya perubahan.

Secara seismisitas aktivitas vulkanik khususnya gempa vulkanik dangkal terekam masih tinggi, kata dia, hal ini diindikasikan sebagai aktivitas di permukaan yang akan berpengaruh terjadinya erupsi.

Baca juga: Badan Geologi ajak warga waspadai potensi ancaman bahaya Gunung Lokon

Sedangkan kegempaan lainnya belum menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah kemungkinan terjadinya gas beracun yang sewaktu-waktu dapat keluar dari kawah," kata Muhammad Wafid.

Potensi ancaman lainnya, lanjut dia, terjadinya erupsi freatik (erupsi yang diakibatkan kontak uap panas magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba.

Masyarakat yang berada di sekitar alur sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon juga diharapkan mewaspadai terjadinya lahar pada musim penghujan atau terjadinya hujan deras di puncak dengan durasi lama.

Baca juga: Pemkot Tomohon larang warga mendaki Gunung Lokon, ini alasannya

"Berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental serta dengan mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Lokon masih pada Level II (Waspada)," katanya.

Pada level itu, lanjutnya, warga diminta perhatikan rekomendasi yang dikeluarkan antara lain tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan.

Selanjutnya, mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan.

Pemerintah daerah, BPBD Provinsi Sulut, dan kabupaten/kota, kata dia, diharapkan koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung di Kelurahan Kakaskasen, Kota Tomohon, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)- Badan Geologi - Kementerian ESDM.

Baca juga: Badan Geologi rekam 19 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Lokon

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |