Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami lima kali letusan dalam 24 jam terakhir dengan kolom abu 600 meter - 1,9 kilometer di atas puncak.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Senin malam, mengatakan letusan pertama terjadi pada Minggu (31/8) pukul 14.22 WIT dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter di atas puncak atau 1.925 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Letusan berikutnya tercatat pada pukul 19.46 WIT dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak, disusul pukul 22.17 WIT dengan kolom abu berwarna kelabu intensitas tebal dan condong ke arah timur laut.
Baca juga: Gunung Ibu sembilan kali erupsi beruntun dalam 12 jam terakhir
Sementara tiga letusan terakhir terjadi pada Senin pukul 21.57 WIT - 23.00 WIT dengan kolom abu 600 meter dan dengan kolom abu 500 meter dengan kolom abu serupa.
“Seluruh erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi antara satu menit hingga satu menit 19 detik,” kata Wafid.
Saat ini Gunung Ibu berstatus Level II atau Waspada. Untuk itu Badan Geologi merekomendasikan masyarakat dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah serta radius sektoral 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara.
Baca juga: BNPB: Waspada potensi bencana di balik keindahan Maluku Utara
Jika terjadi hujan abu, kata dia, masyarakat diminta menggunakan masker dan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar rumah.
Wafid juga mengimbau warga agar tidak menyebarkan informasi bohong (hoaks) dan tetap mengikuti arahan pemerintah daerah serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Badan Geologi meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat terus berkoordinasi dengan PVMBG maupun Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk memperoleh informasi terbaru mengenai perkembangan aktivitas vulkanik.
Baca juga: Gunung Ibu di Halmahera Barat erupsi, lontarkan abu hingga 800 meter
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
