Afrika-China punya potensi besar kerja sama pertanian-ketahanan pangan

3 weeks ago 14

Addis Ababa (ANTARA) - Afrika dan China memiliki potensi kerja sama yang sangat besar untuk meningkatkan pengembangan pertanian dan mengatasi kerawanan pangan di Afrika, ujar sejumlah pejabat Uni Afrika (UA) dan Ethiopia.

Penjabat Direktur Pengembangan Ekonomi, Integrasi, dan Perdagangan di Komisi UA Patrick Ndzana Olomo, baru-baru ini menyampaikan bahwa pertanian dan ketahanan pangan telah menjadi bidang kolaborasi utama antara Afrika dan China.

"Afrika dan China menjalin kerja sama untuk mengembangkan pertanian inklusif, sebuah model yang dapat secara signifikan mendukung kampanye Afrika untuk mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan," ujar Olomo kepada Xinhua pada Jumat (29/8), saat mengunjungi pusat percontohan pertanian perkotaan, di mana para pakar China memperkenalkan berbagai teknologi pertanian modern di Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia.

Olomo menuturkan bahwa hubungan Afrika-China berkembang menjadi salah satu hubungan yang paling strategis, mengingat kemitraan mereka dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan menawarkan berbagai peluang yang signifikan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan di benua itu.

Pakar Pertanian dan Ketahanan Pangan di Komisi Uni Afrika (AU) Patience Mhuriro-Mashapa berbicara di acara "Meet China in Africa" ​​di pusat demonstrasi pertanian perkotaan di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, pada 29 Agustus 2025. (ANTARA/Xinhua/Michael Tewelde)

"China dapat berbagi banyak hal. Hal pertama adalah teknologi modern yang tidak dimiliki oleh para petani Afrika. China juga dapat berbagi pengetahuan untuk membantu mereka menghadapi permasalahan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan memastikan mereka cukup produktif guna menopang transformasi Afrika," urainya.

"Negara-negara Afrika dapat belajar banyak dari pertanian pintar iklim yang dikembangkan China, dan dengan mengadopsi teknologi tersebut, mereka dapat memitigasi dampak perubahan iklim," tuturnya, sembari menambahkan bahwa teknologi rumah kaca China adalah model yang bermanfaat bagi para petani Afrika.


Menyatakan bahwa Afrika memiliki sekitar 60 persen lahan subur yang tersedia di dunia, Olomo menuturkan benua itu berupaya menjadi lumbung pangan global dengan dukungan dari mitra-mitra strategis seperti China.


Memuji komitmen China untuk bekerja sama dengan Afrika dalam mendorong penerapan teknologi modern, Pakar Pertanian dan Ketahanan Pangan Patience Mhuriro-Mashapa di Komisi UA, mengatakan bahwa para pakar China telah menjalin kerja sama dengan rekan-rekan mereka asal Afrika untuk mengembangkan sistem pertanian baru, memperkenalkan varietas tanaman baru, dan meningkatkan produktivitas.

Orang-orang bekerja di pusat demonstrasi pertanian perkotaan di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, pada 29 Agustus 2025. (ANTARAXinhua/Michael Tewelde)

"Negara-negara Afrika dapat belajar banyak dari pertanian pintar iklim yang dikembangkan China, dan dengan mengadopsi teknologi tersebut, mereka dapat memitigasi dampak perubahan iklim," kata dia, sembari menambahkan bahwa teknologi rumah kaca China adalah model yang bermanfaat bagi para petani Afrika

Wakil komisaris Pengembangan Pertanian Perkotaan dan Petani Administrasi Kota Addis Ababa Melese Anshebo menyampaikan bahwa tim pakar pertanian China telah memperkenalkan berbagai teknologi dan varietas benih baru, termasuk jamur, di pusat percontohan tersebut.

"Para pakar China telah membangun rumah kaca di pusat percontohan itu. Hal tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai jenis benih dalam kondisi yang mendukung," ujar Anshebo.

Menurut wakil komisaris tersebut, pengalaman China dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian, mengurangi kemiskinan, dan mengembangkan kebijakan pembangunan berbasis usaha kecil dapat memberikan wawasan berharga bagi negara-negara Afrika untuk mengembangkan strategi pertanian mereka sendiri, mengentaskan kemiskinan, dan mengatasi kerawanan pangan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |