Solok (ANTARA) - Sebanyak 4.602 pelajar dari 20 sekolah tingkat SD hingga SMA sederajat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat telah mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari sejak Senin (25/8) pekan ini.
Sekretaris Daerah Solok Selatan Syamsurizaldi di Padang Aro, Kamis, mengatakan distribusi MBG datang dari dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Sungai Pagu dan Sangir.
"Menu yang disediakan untuk MBG beragam dan dinilai telah memenuhi standar gizi sesuai dengan arahan dan pemantauan langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN) melalui stafnya yang ditempatkan di tiap SPPG," ujarnya.
Sebagai contoh, katanya, menu para siswa hari ini lauk seperti telur, sayur, dan buah untuk pendamping nasi sebagai sumber karbohidrat, disamping juga diberikan susu.
Dia menyebutkan, dalam waktu dekat akan ada dua SPPG lagi yang akan mulai beroperasi yaitu di Kecamatan Sangir dan Sangir Jujuan.
Baca juga: SPPG Natuna manfaatkan posyandu untuk distribusi MBG ibu hamil-balita
Dengan adanya dua SPPG lagi, maka akan lebih banyak pelajar yang akan ikut merasakan program dari pemerintah pusat ini.
Ia mengimbau masyarakat Solok Selatan termasuk para perantau untuk ikut menyukseskan program ini dengan mendaftarkan diri sebagai penyelenggara SPPG.
"Untuk mencakup seluruh wilayah Solok Selatan dan menyasar seluruh pelajar, hingga balita dan ibu hamil diperkirakan akan membutuhkan 17 hingga 20 SPPG," katanya.
Pembangunan SPPG ini, katanya, dilakukan oleh pihak ketiga dan diverifikasi langsung oleh BGN.
Kesiapan sarana maupun operasional dilakukan oleh BGN, sedangkan pemerintah kabupaten memberikan data sasarannya saja.
"Kami mengajak masyarakat yang berminat untuk ikut menyukseskan program ini," katanya.
Baca juga: MenPANRB: Sistem pengawasan MBG pastikan program berdampak nyata
Baca juga: PPATK-BGN luncurkan "Detak MBG" perkuat pengawasan dana publik
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
