Jenewa (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak lebih banyak negara untuk menerima dan merawat pasien dari Jalur Gaza, menyusul evakuasi medis sekelompok pasien yang sebagian besar anak-anak, ke Yordania.
"Organisasi Kesehatan Dunia mengawasi evakuasi medis 35 pasien, kebanyakan anak-anak, dari Gaza ke Yordania. Evakuasi itu didampingi 72 anggota keluarga," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di platform X, Rabu malam (16/7).
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Yordania atas dukungan dan penyediaan perawatan khusus yang berkelanjutan bagi pasien kritis," katanya.
"Lebih dari 10.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis," kata Tedros menambahkan.
"Kami mendesak negara-negara lainnya agar menerima pasien untuk evakuasi medis - nyawa mereka bergantung pada itu. Terlalu banyak (pasien) yang menunggu," katanya.
Badan PBB itu kembali menyerukan perluasan koridor medis, termasuk dimulainya kembali jalur rujukan reguler ke rumah sakit di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang sudah ada sebelum perang.
Menurutnya, dengan tingkat evakuasi saat ini, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mengevakuasi seluruh pasien Gaza yang membutuhkan perawatan.
WHO menyatakan bahwa serangan udara dan krisis pasokan medis, makanan, air, dan bahan bakar di Gaza "hampir membuat kewalahan" sistem perawatan kesehatan yang memang sudah kekurangan sumber daya, dengan banyak rumah sakit tidak beroperasi dan fasilitas lainnya hampir tidak dapat digunakan.
Sumber: WAFA-OANA
Baca juga: OCHA sebut puluhan orang tewas saat mencari makanan di Gaza
Baca juga: Sekjen PBB: Situasi di Gaza "mengerikan", desak akses bantuan masuk
Baca juga: 700 lebih warga Palestina tewas ditembak Israel saat ambil air di Gaza
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.