Aspartam pada soda diet bisa pengaruhi fungsi otak

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Studi baru menunjukkan mengonsumsi soda diet dengan gula pengganti aspartam dapat memengaruhi kesehatan otak dari waktu ke waktu.

Ditulis laman Eating Well, Kamis (6/11), sebuah studi baru-baru ini mengamati bahwa konsumsi yang lebih tinggi dari pemanis rendah dan tanpa kalori (LNCS) tertentu dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang lebih cepat selama periode delapan tahun.

Seorang ahli saraf Luke Barr, MD mengatakan salah satu dampak minum soda diet setiap hari terhadap otak berkaitan dengan metabolisme aspartam.

Baca juga: Minuman soda biasa maupun versi diet tingkatkan risiko penyakit hati

"Aspartam terurai menjadi fenilalanin, asam aspartat, dan metanol, dan fenilalanin khususnya dapat mengubah keseimbangan neurotransmiter di otak jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Gangguan ini dapat memengaruhi pengaturan suasana hati dan kejernihan kognitif, terutama pada orang yang sensitif terhadapnya,” kata Barr.

Neurotransmiter adalah pembawa pesan kimiawi yang digunakan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain. Neurotransmiter memengaruhi segalanya, mulai dari suasana hati dan fokus hingga siklus tidur.

Ketika keseimbangan yang rapuh ini terganggu, akan ada dampak negatif terhadap kesehatan otak. Meskipun jumlah fenilalanin dari satu soda diet kecil bagi kebanyakan orang, asupan harian yang konsisten dapat memiliki efek kumulatif seiring waktu.​​​​​​​

Baca juga: Pemanis buatan pada soda diet tingkatkan risiko kena serangan jantung

Barr mengatakan dampak lainnya adalah konsumsi aspartam yang sering telah dikaitkan dalam beberapa penelitian dengan peningkatan risiko sakit kepala dan migrain. Komponen aspartam berpotensi bertindak sebagai pemicu, memicu rangkaian nyeri migrain atau sakit kepala tegang.

Meskipun tidak semua orang yang minum soda diet akan mengalaminya, ini merupakan potensi hubungan yang perlu diwaspadai jika sering mengalami sakit kepala.

"Mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, tetapi diperkirakan efek aspartam pada neurotransmiter dan regulasi vaskular di otak dapat memicu episode ini pada individu tertentu,” katanya.

Baca juga: Air soda bisa bantu turunkan berat badan

Soda diet juga memungkinkan memiliki dampak terhadap efek pengaturan nafsu makan. Pemanis buatan dalam soda diet seperti aspartam atau sukralosa dapat mengganggu kemampuan otak untuk menghubungkan rasa manis dengan kalori, yang berpotensi memengaruhi keinginan dan sinyal lapar, kata Jamie Lee McIntyre, RDN.

Sementara itu Whitney Stuart, MS, RDN mengatakan pemanis buatan dapat memengaruhi mikroba usus yang juga terhubung erat dengan otak sehingga memengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif.

Soda diet bisa diganti dengan yang lebih sehat untuk pilihan sebagai minuman mendukung kesehatan otak di antaranya air, teh hijau yang kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan, smoothie berry, susu dengan kunyit, serta soda dengan pemanis alami seperti stevia.

Baca juga: Alasan soda diet berbahaya untuk turunkan berat badan

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |