Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial memastikan pendampingan bagi korban ledakan di masjid SMA Negeri 72 Jakarta, saat para siswa melaksanakan rangkaian ibadah shalat Jumat di lingkungan sekolah itu.
Menteri Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pendampingan hingga termasuk penyaluran bantuan yang menjadi tugas kementeriannya akan diberikan beriringan setelah adanya hasil penyelidikan resmi dari aparat kepolisian.
“Bantuan sesuai hasil asesmen kebutuhan korban dan keluarganya. Insya Allah nanti tergantung hasil asesmennya, kita lihat hasil asesmennya dan akan kita bantu sesuai dengan tugas dari Kementerian Sosial," kata dia.
Ia mengajak masyarakat untuk bersabar dan tidak terprovokasi dengan segenap informasi di berbagai kanal media sosial yang kebenarannya masih diragukan.
Baca juga: Ledakan SMAN 72, Wamen: tiga orang luka berat dan 17 luka ringan
"Dan percayakan pada pihak berwenang untuk mengusut tuntas kejadian ini,” kata dia didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono itu.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Lodewijk Freidrich Paulus sebelumnya menyatakan bahwa terdapat tiga orang luka berat dan 17 orang luka ringan akibat peristiwa tersebut yang semua sedang mendapatkan perawatan intensif
Dirinya melaporkan hasil pemeriksaan tim di lapangan diketahui ledakan terjadi sekitar pukul 12.15 WIB atau saat khotbah shalat Jumat di masjid sekolah SMA Negeri 72 Jakarta hingga menyebabkan kepanikan di lingkungan sekolah.
Baca juga: Menko Polkam: Ledakan di SMAN 72 didalami, belum tentu aksi teroris
Ledakan terjadi dua kali — satu di bagian belakang dan satu di dekat pintu masjid. Saat ini petugas kepolisian telah menutup lokasi kejadian untuk penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab dan pelaku di balik insiden tersebut.
Baca juga: Bom rakitan di SMAN 72 diduga dibawa oleh siswa yang kerap di "bullly"
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
