Pentingnya konsultasi dengan dokter untuk atasi mata kering

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis mata Dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM membeberkan pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis untuk mengatasi gejala mata kering yang dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.

“Pasien yang datang karena mata kering jumlahnya sangat banyak, sebagian besar pasien mata kering datang ketika kondisinya sudah cukup parah dan mereka tidak sadar bahwa mereka terkena mata kering,” kata Eka dalam temu media di Jakarta, Jumat.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa penderita mata kering, seringkali tidak menyadari kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan medis. Kebanyakan pasien datang ke fasilitas kesehatan sudah cukup parah.

Padahal konsultasi segera mungkin dengan dokter spesialis mata dapat membantu pasien mendapatkan evaluasi menyeluruh terhadap derajat, penyebab, dan tatalaksana mata kering apa yang sesuai.

Ia menyampaikan mata kering itu jenis dan derajatnya berbeda-beda, oleh karena itu tata laksananya bisa berbeda-beda untuk setiap orang.

Baca juga: Masalah mata kering dengan autoimun rentan dialami usia muda

Untuk tata laksana mata kering sendiri beragam mulai dari kompres hangat, lid hygiene, latihan berkedip, dan juga pemberian artificial tears sebagai pengganti air mata serta vitamin penunjang seperti omega-3. Pada gejala yang sangat berat bisa sampai dilakukan operasi.

Dokter yang praktik di JEC Eye Hospitals and Clinics itu juga menyebut gejala awal mata kering di antaranya seperti mata terasa sepet, perih, dan lelah sudah muncul sejak lama.

“Jika mereka sadar gejalanya dan ditangani sejak awal, kondisi ini bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi lebih berat,” kata Eka.

GM Eye Care Combiphar Farah Feddia menambahkan bahwa berdasarkan temuan perusahaan, 4 dari 10 orang mengalami mata kering. Hal ini dapat terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat akan mata kering masih minim.

“Separuhnya tidak menyadari kondisinya. Fakta ini menegaskan pentingnya upaya edukasi yang lebih luas,” kata dia.

Oleh karenanya, perusahaan berupaya meluncurkan kampanye "Bebas Mata SePeLe" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mata SEpet, PErih, LElah (SePeLe) yang merupakan gejala mata kering.

Kampanye itu telah berlangsung sejak Agustus 2025 dan digelar di berbagai kota, mulai Yogyakarta dan Bandung. Di Jakarta, kampanye akan digaungkan di Gandaria City pada 7-9 November 2025, sambil menawarkan pemeriksaan mata kering secara gratis, zona edukasi interaktif yang menyajikan informasi lengkap tentang gejala mata kering, serta aktivitas hiburan seputar mata kering lainnya.

Aktris Yuki Kato ikut bercerita pernah mengalami mata kering yang mengganggu konsentrasi dalam bekerja. Awal mulanya, Yuki hanya sering merasa lelah, dan merasa permasalahan itu hanya hal sepele dan akan hilang jika dibawa tidur. Ia juga menduga bahwa mata kering disebabkan oleh banyak penggunaan gadget hingga membaca naskah di ruangan yang minim cahaya.

“Saya baru tahu bahwa yang saya alami itu adalah gejala mata kering. Makanya kampanye ini menurut saya sangat penting untuk membuka mata kita semua bahwa gejala mata kering enggak bisa disepelekan,” kata Yuki.

Baca juga: Mata kering tak diobati bisa picu kerusakan fisik hingga psikologis

Baca juga: Kenali sejumlah faktor yang bisa picu masalah mata kering

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |