Wamenkomdigi sebut verifikasi pembeda jurnalisme dengan konten AI

2 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa disiplin verifikasi adalah garis pembeda utama antara jurnalisme profesional dengan konten yang diproduksi media sosial maupun konten buatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).

“Verifikasi menjadi garis batas yang penting, menjadi demarkasi antara jurnalisme profesional dengan informasi yang dihasilkan media sosial secara amatir,” kata Nezar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Nezar menyoroti realitas baru yang dihadirkan teknologi digital, termasuk deepfake dan konten sintetis yang semakin sulit dibedakan dari kenyataan.

Baca juga: Wamen Nezar: Verifikasi kunci jurnalisme profesional di era digital

“Kita memang masuk ke dalam fase hyper reality, satu realitas yang sebenarnya tidak pernah ada, tetapi dianggap sebagai kenyataan,” jelasnya.

Menurutnya, di tengah maraknya fenomena deepfake dan konten sintetis berbasis AI, peran pers semakin vital sebagai "oksigen demokrasi".

“Kemerdekaan pers adalah oksigen bagi demokrasi dan kehadirannya semakin penting di tengah disrupsi teknologi saat ini,” ucap Nezar.

Baca juga: Perangi "hoax", Dewan Pers pilah media profesional

Selain menekankan pentingnya verifikasi, Nezar juga mendorong penguatan jurnalisme solusi. Menurutnya, media perlu menghadirkan perspektif yang tidak hanya mengungkap masalah, tetapi juga memberi opsi jalan keluar bagi publik maupun pembuat kebijakan.

“Saya lebih cenderung menyebutnya sebagai jurnalisme solusi, yakni mengidentifikasi masalah sekaligus memberikan beragam perspektif untuk solusi yang dapat diambil,” tuturnya.

Baca juga: Buka Kongres PWI, Wamenkomdigi tekankan pentingnya persatuan

Adapun Nezar menyampaikan hal itu saat hadir dalam acara Peringatan HUT ke-27 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat. Dia menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi IJTI dalam memperjuangkan kebebasan pers sekaligus keselamatan jurnalis.

“Selamat ulang tahun ke-27 kepada IJTI dengan semangat yang menyala. Komitmen IJTI terhadap kebebasan pers dan keselamatan jurnalis tidak diragukan lagi. Semoga IJTI semakin jaya dan mampu memberikan cahaya bagi jurnalis televisi serta memperkuat industri penyiaran nasional,” ujar dia.

Baca juga: Nezar Patria ajak media jadi pilar jurnalisme berkualitas

Baca juga: Menkomdigi minta Dewan Pers jaga etika dan kualitas jurnalisme

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |