Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan bahwa pameran buku anak Karya Raya bisa melahirkan pejuang-pejuang ekonomi kreatif.
Karya Raya 2025, yang bertema "The Depth of Creativity", memamerkan 1.870 buku orisinal anak serta menyediakan ruang bagi anak untuk menyampaikan gagasan dan menampilkan karya mereka kepada publik.
"Jadi kalau adik-adik semuanya masih diberikan ruang yang sangat besar dan diberikan bukan hanya ruang kebebasan untuk berekspresi, maka pada saat dewasa bisa kebayang enggak sih kemampuan, kekuatan imajinasi, kemampuan berinovasi kemampuan kreativitas ini itu bisa menjadi seperti apa, bukan hanya untuk Indonesia tapi untuk dunia," kata Irene saat menyampaikan sambutan dalam ajang Karya Raya 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat.
Irene mengapresiasi karya anak-anak yang ditampilkan dalam pameran Karya Raya 2025 dan mengemukakan bahwa buku merupakan salah satu media ekspresi.
"Setiap manusia yang ada di dunia itu sangat-sangat penting dan layak untuk didengar oleh dunia, karena kita itu adalah makhluk sosial, maka dari itu kita harus banyak ngobrol. Kalau ada merasakan apapun juga feeling-nya kita diutarakan, diucapkan, kalau enggak bisa diucapkan dengan kata-kata mari kita menulis dan menggambarkannya," ia memaparkan.
Baca juga: Karya Raya 2025 pamerkan 1.870 buku karya asli anak di TIM
Irene mengatakan bahwa orang tua berperan penting dalam menghadirkan ruang ekspresi bagi anak serta mendorong anak-anak mengekspresikan perasaan melalui karya.
Menurut dia, pemerintah siap memfasilitasi anak-anak untuk berkarya serta memasarkan karya kepada publik agar mereka bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari karya mereka.
"Kenapa ada kata-kata ekonomi, karena harus menjadi sesuatu yang sustainable dan kepercayaan kita karena ekonomi kreatif akan menjadi sumber energi baru, ini adalah new engine of growth untuk perekonomian," kata Irene.
Baca juga: Karya Raya dukung literasi dan kreativitas anak
Baca juga: Pemerintah buka ruang kolaborasi pengembangan produk gim
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.