Piaggio menilai IEU CEPA beri angin segar bagi industri otomotif

1 hour ago 2
kesepakatan ini berpotensi memberikan dampak positif pada industri otomotif, khususnya dalam hal Bea Masuk produk CBU

Jakarta (ANTARA) - PT Piaggio Indonesia, perusahaan produsen sepeda motor dan skuter, menilai Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) dapat memberikan dampak positif pada industri otomotif, khususnya pabrikan Eropa.

Public Relation and Communications Manager PT Piaggio Indonesia Ayu Hapsari mengatakan dampak positif akan dirasakan terhadap Bea Masuk produk impor atau Completely Built Up (CBU) dari Italia.

"Secara umum kesepakatan ini berpotensi memberikan dampak positif pada industri otomotif, khususnya dalam hal Bea Masuk produk CBU," ujar Ayu Hapsari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Meski demikian, Ayu menuturkan pihaknya masih menunggu regulasi turunan dari perjanjian kemitraan Indonesia dan Uni Eropa tersebut.

Menurut dia, pengaruh IEU CEPA bakal berbeda disesuaikan dengan negara asal produksi masing-masing model.

“Jadi, pengaruh IEU-CEPA nantinya bisa berbeda-beda tergantung asal negara produksi masing-masing model,” ujar Ayu.

Sebab, tidak semua produk Piaggio diproduksi di Italia. Ada sejumlah model Piaggio yang diproduksi di negara Asia seperti Vietnam.

Ayu menambahkan prioritas utama Piaggio ingin tetap menghadirkan produk roda dua premium untuk konsumen Indonesia.

“Jadi, tentu kami menyambut positif setiap inisiatif yang bisa memperluas akses masyarakat terhadap kendaraan roda dua berkualitas,” tambahnya.

Piaggio saat ini memang telah memiliki fasilitas produksi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Namun, fasilitas ini dikhususkan untuk memproduksi Vespa seri LX i-get yang dibanderol paling murah, yakni Rp45.350.000. Sedangkan beberapa produk Piaggio lain masih diproduksi di luar Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič resmi menandatangani penyelesaian substansial perundingan IEU CEPA di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (23/9).

Perjanjian ini ditargetkan dapat diimplementasikan mulai 1 Januari 2027.

Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia. Nilai total perdagangan kedua pihak tercatat mencapai 30,1 miliar dolar AS pada 2024.

Dari perdagangan itu, Indonesia mencatat peningkatan surplus dari 2,5 miliar dolar AS pada 2023 menjadi 4,5 dolar AS pada tahun lalu.

Baca juga: Mercedes-Benz nilai IEU CEPA memperluas perdagangan otomotif RI-Eropa

Baca juga: Mendag sebut kemitraan RI-Uni Eropa perluas pasar dan investasi

Baca juga: Pemerintah pastikan produk Indonesia penuhi standar Uni Eropa

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |