Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Muhammad Yamin mengapresiasi inovasi Bank Sampah Ceria di Banjarmasin Tengah yang berhasil mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan tangan bernilai ekonomi.
"Bank sampah ini luar biasa, berinovasi untuk mengurangi kondisi darurat sampah di kota kita," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Yamin berkesempatan mengunjungi Bank Sampah Ceria saat kegiatan halal bihalal dan silaturahim di Kecamatan Banjarmasin Tengah, didampingi Ketua PKK Neli Listriani dan Sekdakot Banjarmasin Ikhsan Budiman.
Yamin melihat langsung berbagai hasil kerajinan tangan dari pengurus Bank Sampah Ceria hasil daur ulang sampah seperti tas, bunga, dan produk kreatif lainnya.
Dia menyampaikan bahwa bank sampah ini telah berinovasi dengan mengelola dan mendaur ulang sampah dengan baik, hingga bernilai ekonomi.
Baca juga: Banjarmasin miliki 309 unit usaha bank sampah
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan oleh camat beserta seluruh jajarannya. Ini luar biasa, ada mesin pencacah mini dan berbagai hasil daur ulang yang telah dibuat. Semangat ini harus terus kita sebarkan ke kecamatan dan kelurahan lainnya," kata Yamin.
Dia menekankan pentingnya ide dan inovasi dalam pengelolaan sampah, khususnya dalam mendaur ulang sampah menjadi barang-barang bernilai guna.
"Apalagi kota kita sedang dalam kondisi darurat sampah. Cara kreatif ini sangat membantu menangani sampah," ujarnya.
Yamin menyampaikan bahwa inovasi Bank Sampah Ceria seperti penggunaan mesin pencacah mini perlu didukung untuk meningkatkan pengolahan bahan-bahan yang tidak keras.
"Kita harapkan masyarakat juga mulai memilah sampah dari rumah masing-masing. Ini bagian dari upaya bersama untuk mengurangi volume sampah di Kota Banjarmasin," katanya.
Baca juga: Banjarmasin bentuk pusat daur ulang sampah di tingkat RT
Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran pengelolaan sampah yang lebih baik.
"Kalau kesadaran ini tumbuh, saya yakin penanganan sampah di Kota Banjarmasin akan lebih cepat dan efektif. Minimalisir penggunaan sampah dan mulai memilah dari sumbernya menjadi kunci utama," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin Hari Kartono menyampaikan bahwa upaya Pemkot Banjarmasin dalam penanganan darurat sampah sejak ditutupnya TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 1 Februari 2025, sudah cukup membuahkan hasil.
Menurut dia, pemilahan sampah dari sumbernya yang digalakkan Pemkot Banjarmasin sudah dilakukan setiap kelurahan, bahkan salah satunya Bank Sampah Ceria di Banjarmasin Tengah.
Baca juga: Bank sampah Induk Banjarmasin buat layanan jemput sedekah sampah
"Daerah kita memiliki lebih dari 300 bank sampah, jika semua melaksanakan inovasi seperti Bank Sampah Ceria ini, kita yakin masalah sampah di Kota Banjarmasin bisa diselesaikan," katanya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025