Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti resmi menutup Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Dikdasmen 2025 dengan menyoroti sejumlah isu strategis terkait peningkatan kualitas pendidikan, termasuk kesiapan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
"Alhamdulillah, tiga hari kita bersama-sama mencurahkan pikiran, gagasan, dan praktik-praktik terbaik untuk memajukan pendidikan nasional," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat menutup rangkaian kegiatan Konsolnas Dikdasmen 2025 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kota Depok, Jawa Barat, pada Rabu.
Ia menjelaskan sejumlah isu strategis dibahas dalam sebuah sidang komisi yang terbagi dalam delapan topik pembahasan, mulai dari isu wajib belajar 13 tahun dan pemerataan akses pendidikan, revitalisasi sekolah, revitalisasi bahasa daerah, kedaulatan Bahasa Indonesia, hingga pelaksanaan SPMB.
Adapun hasil sidang komisi, lanjutnya, berbentuk rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Baca juga: Kemendikdasmen perkuat komitmen bersama bangun pendidikan di Konsolnas
Untuk itu ia berterima kasih atas rekomendasi yang memuat poin-poin kritikal guna peningkatan kualitas pendidikan dalam negeri tersebut. Terlebih, kata dia, beberapa waktu ke depan Kemendikdasmen akan menjalankan agenda besar pertama yakni SPMB.
Ia berharap SPMB 2025 dapat berjalan dengan baik untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan. Dengan begitu, lanjutnya, tidak ada satupun anak Indonesia yang terdiskriminasi karena sistem buatan pemerintah.
"SPMB ini adalah ujian pertama kita, bagaimana kita memberikan layanan pendidikan yang bermutu, yang berkeadilan sehingga tidak ada satupun anak Indonesia yang terdiskriminasi karena sistem yang kita buat," ucap Mendikdasmen.
Abdul Mu'ti menegaskan sistem yang digodok pemerintah harus bisa mempermudah pendidikan, bukan menghalangi siswa untuk mendapatkan ilmu dan kesempatan untuk belajar.
Baca juga: Kemendikdasmen pantau persiapan pelaksanaan SPMB 2025
"Sistem yang kita buat tidak memungkinkan atau menghalangi mereka (siswa) untuk mendapatkan ilmu dan kesempatan belajar," katanya.
Dengan resmi ditutupnya Konsolnas Dikdasmen 2025, ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder pendidikan yang telah berpartisipasi pada rangkaian kegiatan tersebut.
"Mudah-mudahan ada konsolidasi lagi pada tahun 2026 dan seterusnya. Bertemu muka seperti ini rasanya beda dengan bertemu muka lewat tatap maya. Tatap muka itu rasanya begitu hangat, tatap maya itu yang hangat laptopnya," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Baca juga: Mendikdasmen tanggapi larangan wisuda sekolah
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025