Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan delegasi bisnis Federasi Industri Korea (FKI) yang dipimpin oleh Chairman Lotte Corporation Shin Dongbin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/4).
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga dan para delegasi FKI membahas keberlanjutan serta komitmen perluasan investasi Korea Selatan di Indonesia.
“Sebagai mitra utama dari Pemerintah Korea Selatan dalam memberikan masukan kebijakan perdagangan, FKI merupakan pihak yang signifikan dan strategis bagi Pemerintah Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Menko menjelaskan, Indonesia dan Korea Selatan telah menjalin hubungan diplomatik yang harmonis selama beberapa dekade.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat beberapa kerja sama dan komitmen yang akan dikembangkan oleh kedua negara, seperti pembangunan tahap lanjut untuk mobil listrik dan ekosistem hidrogen dari Hyundai Motor Company serta kerja sama antara POSCO dan Krakatau Steel untuk memperkuat investasi dan hilirisasi baja nasional.
Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah pimpinan perusahaan besar Korea Selatan yang telah aktif menanamkan modalnya di Indonesia, seperti Lotte Group, POSCO, Hanhwa, KCC Glass, KB Group, Samsung, CJ, LG CNS, EcoPro, SK Plasma, SPC Group, MegazoneCloud, dan LS MTRON.
“Indonesia dan Korea Selatan memiliki potensi yang luar biasa dalam beragam sektor ekonomi, termasuk manufaktur, teknologi, energi, dan infrastruktur,” ungkap Menko Airlangga.
Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia menyambut baik komitmen berbagai perusahaan asal Korea Selatan untuk terus memperluas investasinya di tanah air.
Beberapa rencana investasi yang dibahas meliputi digitalisasi sektor keuangan oleh Hanhwa General Insurance, pengembangan pabrik katoda berbasis nikel Indonesia untuk memenuhi permintaan global, serta penguatan kerja sama retail melalui Lotte Shopping.
Selain itu, Airlangga juga menyoroti kelanjutan proyek kompleks petrokimia di Cilegon, Banten, yang digagas oleh Lotte Chemical.
Sejak peletakan batu pertama tujuh tahun lalu, proyek ini dinilai strategis untuk memperkuat kapasitas produksi petrokimia dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.
Sektor industri, menurut Airlangga, tetap menjadi salah satu pilar utama perekonomian nasional yang mampu mendorong pertumbuhan secara signifikan. Karena itu, keberlanjutan dan percepatan investasi industri menjadi perhatian serius pemerintah.
Pada kesempatan yang sama, Chairman Shin menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia terhadap dunia usaha, khususnya melalui pematangan sektor manufaktur dan percepatan implementasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Shin juga menyambut positif langkah Indonesia dalam melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS), yang dinilai akan memberikan efek positif bagi investor Korea Selatan yang berbasis di Indonesia.
“Dengan berkolaborasi, Indonesia dan Korea Selatan dapat mewujudkan bentuk kerja sama perekonomian yang saling menguntungkan dan produktif,” tutur Shin.
Baca juga: Apindo nilai pertemuan RI-FKI perkuat kerja sama sektor EV dan baterai
Baca juga: Menperin: Indonesia masih jadi tujuan investasi bagi Korsel
Baca juga: Airlangga ungkap rencana Korsel tambah investasi Rp30 triliun di RI
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025