Jakarta (ANTARA) - Anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi, BPKH Limited, menjamin setiap suapan makanan yang masuk dalam perut jamaah calon haji Indonesia di Tanah Suci memiliki rasa otentik khas Indonesia.
"Setiap kotak nasi yang dimakan jamaah adalah bentuk nyata dari misi kami yakni mengembalikan keberkahan haji kembali ke bangsa Indonesia," ujar Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sidiq mengatakan di tengah panasnya gurun Makkah dan lautan manusia dari berbagai negara, sebuah kotak nasi khas Indonesia menjadi simbol kenyamanan spiritual dan budaya bagi jamaah asal Tanah Air.
Menurut dia, makanan seperti rendang, balado, semur, dan nasi goreng bukan sekadar pengisi perut, melainkan penghubung emosional yang mengingatkan jamaah akan rumah.
Bagi Sidiq, misi ini lebih dari sekadar layanan konsumsi tapi sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran negara dalam setiap detik perjalanan spiritual umat.
"Kami hadir bukan sebagai pedagang, tapi sebagai bagian dari sistem. Kami ingin memastikan jamaah Indonesia tidak hanya kenyang, tapi juga merasa ‘pulang kampung’ dalam setiap suapan," kata dia.
Baca juga: BPKH Limited siapkan 2,4 juta porsi makan jamaah selama puncak haji
Baca juga: BPKH Limited kirim 475 ton bumbu Indonesia ke Arab Saudi
Puncak Haji 2024 menjadi tonggak penting. Untuk pertama kalinya, makanan siap saji khas Indonesia berhasil menjangkau jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) meskipun akses jalan sangat terbatas.
"Bagi kami, makanan siap saji bukan sekadar alternatif. Ini adalah solusi logistik di tengah kemacetan ekstrem puncak haji. Kami ingin memastikan saat jalan ditutup, makanan Indonesia tetap sampai ke tangan jamaah," kata Sidiq.
Untuk musim haji tahun ini, BPKH Limited telah mendatangkan 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi, hasil seleksi ketat yang dimulai sejak November 2024.
Tujuh produsen terbaik dari Indonesia terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu, mulai dari nasi goreng, rendang, hingga tumis dan balado.
Setiap bumbu dipilih dengan ketat untuk memastikan cita rasa autentik Nusantara tetap terjaga, bahkan setelah menempuh perjalanan panjang melintasi benua.
Kerja keras ini melibatkan kolaborasi erat dengan Kementerian Agama, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, serta produsen dan syarikah lokal di Arab Saudi.
"Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka, stamina dan semangat jamaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga," kata Sidiq.
Baca juga: Kemenag berharap makin banyak menu dan bumbu dikirim ke Arab Saudi
Baca juga: BPKH Limited kenalkan bumbu khas Indonesia ke katering di Saudi
Baca juga: BPKH Limited luncurkan produk bumbu penuhi konsumsi haji dan umrah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025