Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah melalui BUMN bidang pangan, Perum Bulog, menyewa gudang tambahan dengan kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung tingginya produksi beras nasional.
Dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, Amran mengatakan, stok beras nasional saat ini sudah mencapai 3,4 juta ton, dan menjadi rekor stok tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
"Ini berita gembira karena gudang Bulog tidak cukup sehingga sudah menyewa sampai hari ini 1,1 juta ton kapasitas. Jadi bukan masalah, keberuntungan, Jadi pertanyaannya di balik, katanya ada keberuntungan karena gudang penuh, berarti produksi tinggi," kata Amran saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Amran menilai bahwa kondisi penuhnya gudang yang dikelola Bulog justru menandakan tingginya produksi beras nasional.
Berdasarkan proyeksinya, Amran menilai tingkat serapan beras menunjukkan tren yang positif.
Dalam satu bulan terakhir, serapan beras mencapai 1 juta ton, sehingga total serapan beras dari Januari hingga April 2025 telah menembus angka 1,7 juta ton.
"Biasanya, 10 tahun terakhir atau 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton," kata Amran.
Selain itu, Amran juga memperlihatkan laporan dari United States Department of Agriculture (USDA) yang menyebutkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan meningkat dari 30 juta ton menjadi 34,6 juta ton pada akhir tahun ini.
"Ini kabar menggembirakan, semua data ini adalah data dari BPS, kemudian data real time dari Bulog. Tidak ada data dari pertanian, karena kita harus mempercayakan kepada BPS," kata dia.
Baca juga: Mentan sebut siapkan petani muda untuk masa depan Indonesia
Baca juga: Presiden tekankan target RI jadi lumbung pangan untuk misi kemanusiaan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Fathur Rochman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025