UI hadirkan program 'sensory bridge' untuk dukung anak autisme

2 months ago 8
Mereka menyebut permainan tebak-tebakan suara hewan adalah yang paling menyenangkan dan membuat mereka merasa bersemangat

Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pendidikan inklusif dengan menghadirkan program 'sensory bridge' untuk mendukung potensi pengembangan anak autisme.

Ketua Program Sensory Bridge yang juga Dosen Departemen Biologi FMIPA UI dalam bidang Bioteknologi Molekular dan Reproduksi Dr Retno Lestari di Depok Senin mengatakan, program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dengan menghadirkan ruang belajar yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga menyenangkan dan memberdayakan.Baca juga: Tujuh alumni kandidat Ketum Iluni UI deklarasi kampanye damai

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti pelatihan pendampingan bersama Ketua Yayasan Rumah Terapi Putra Fitri, Ratna Komara Wangsih.

Ratna membagikan pengalaman serta pendekatan yang diterapkan dalam mendampingi anak-anak penyandang autisme.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi kurang tepat terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.

"Mereka bukan tidak mampu, hanya perlu metode yang sesuai dan pendekatan yang tepat. Edukasi seperti ini sangat penting untuk membuka perspektif masyarakat,” ujar Ratna.

Baca juga: Mahasiswa UI hadirkan inovasi serat rami untuk beton ramah lingkungan

Selain itu, program Sensory Bridge juga menghadirkan kegiatan interaktif “Post to Post” dalam lima pos permainan sensoris yang diikuti oleh 19 anak.

Anak-anak diajak mengenali aroma bahan alami, menebak suara hewan, mencicipi rasa, hingga menyentuh beragam tekstur.

Setiap pos dirancang untuk menstimulasi respons sensorik dengan cara menyenangkan dan inklusif.

Fadlan dan Fadli, anak kembar penyandang autisme berusia 10 tahun, membagikan pengalaman mereka selama mengikuti kegiatan ini.

Mereka menyebut permainan tebak-tebakan suara hewan adalah yang paling menyenangkan dan membuat mereka merasa bersemangat.

“Hari ini kita main tebak-tebakan suara hewan, seru banget! Aku bisa jawab kucing, burung kakak tua, ayam, sama lembu,” kata Fadlan.

Baca juga: Ketika penyandang autisme menyusun harapan lewat warna
Ke depannya, FMIPA UI berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan pengabdian yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Sensory Bridge: Inovasi Pendekatan Sensoris untuk Pengembangan Potensi Anak Penyandang Autisme”yang digagas Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), UI menciptakan ruang kolaboratif antara akademisi dan masyarakat dalam mendampingi anak-anak dengan spektrum autisme.

Kegiatan merupakan hasil kolaborasi antara sivitas akademika UI dan Yayasan Rumah Terapi Putra Fitri, serta didukung oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) UI.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |