Jakarta (ANTARA) - Atlet muda Indonesia Syifa Zahrotus kandas di semifinal teqball Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025 setelah menelan kekalahan 0-2 (8-12, 6-12) dari wakil Thailand Jaikum Noppasorn di Hall 10 Exibition World Bahrain, Rabu.
Syifa yang turun di nomor tinggal putri harus mengubur targetnya menuju laga puncak setelah menelan kekalahan dua set berturut-turut.
Kekalahan itu merupakan satu-satunya hasil negatif yang mewarnai perjalanan atlet berusia 16 tahun itu di pesta multicabang olahraga remaja Asia empat tahunan itu.
Sebelum sampai di babak semifinal, Syifa menumbangkan lawan-lawan tangguh dari tiga negara, mulai dari kemenangan atas atlet Malaysia Putri Mohamad 2-1 (12-4, 11-12, 12-7).
Kemudian pada laga kedua, Syifa memetik kemenangan atas atlet Iraq Al Dulaimi Narjis 2-1 (11-12, 12-6, 12-8), serta melibas atlet Lebanon Lea Khachffe 2-0 (12-7, 12-6).
Meski kalah, Syifa masih berkesempatan mengamankan peringkat ketiga atau medali perunggu melawan Narjis Al Dulaimi asal Irak pada Kamis (23/10).
Baca juga: AYG 2025: Voli pantai Indonesia bangkit setelah dikalahkan Thailand
Syifa menjadi satu-satunya atlet teqball Indonesia yang sejauh ini bisa melangkah paling jauh dalam ajang tersebut.
Dari nomor tinggal putra, ada Dazzu M yang kandas di fase grup setelah hanya membukukan satu kemenangan saat melawan Mongolia, sedangkan dua laga lain melawan Filipina dan Bahrain berakhir dengan kekalahan.
Selain itu, Kamil Nabil/Nugraha Mochammad yang bersaing di nomor ganda putra mampu meraih kemenangan pada laga pertama melawan Lebanon, namun hasil positif itu tidak berlanjut pada laga selanjutnya.
Pada empat laga berikut, Kamil/Nugraha menelan kekalahan dari Malaysia, China, Kuwait, dan Thailand.
Sedangkan, nomor ganda putri yang diwakili Syabilla Nadia/Zahratunnisa Raisya menelan dia kekalahan dari dua laga yang dilakoni melawan China dan Thailand.
Baca juga: Atlet kurash Indonesia petik pengalaman di Asian Youth Games 2025
Baca juga: Timnas voli putra ke perempat final AYG 2025
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































