Banda Aceh (ANTARA) - Korban banjir dan longsor Gampong/Desa Lhok Sandeng, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh membutuhkan tenda untuk kembali ke kampung halaman.
"Kami sudah 18 hari mengungsi di kampung tetangga di Sara Mane dan kami perlu tenda untuk kembali ke kampung sendiri," kata Keuchik/Kepala Desa Lhok Sandeng, Kecamatan Meurah Dua Mursalin dihubungi di Banda Aceh, Jumat.
Baca juga: Aktivitas di Pidie Jaya, Aceh mulai pulih pasca bencana banjir
Ia menjelaskan saat air besar menghantam daerahnya, ia bersama 48 kepala keluarga dari total 54 KK mengungsi ke gampong tetangga.
"Saat ini kami masih bertahan di sini. Warga ingin kembali ke gampong sendiri, sehingga butuh tenda keluarga agar masyarakat bisa kembali," katanya.
Ia menyebutkan bencana alam banjir dan longsor itu mengakibatkan 17 rumah rusak berat dan 10 diantaranya hanyut terseret arus sungai/krueng Merdu.
"Sepuluh rumah warga telah hilang dan tak bersisa, sementara tujuh lainnya juga tidak bisa ditempati lagi," katanya.
Baca juga: Aktivitas ekonomi di Pidie Jaya-Aceh Tamiang kembali menggeliat
Baca juga: Banjir kembali rendam ruas jalan Pidie Jaya--Bireuen, Aceh
Menurut dia, untuk bantuan mereka sudah mendapat distribusi dan yang mendesak dan dibutuhkan warga adalah bisa kembali ke daerah asal (tempat tinggal).
"Kami saat ini yang penting adalah kembali ke kampung, begitu tenda ada warga akan pulang. Kami ingin tetap bertahan di kampung halaman dalam kondisi apapun," katanya.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































