Meta hadirkan teknologi pengenalan wajah ke Eropa, Inggris, & Korsel

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Meta memperluas penerapan teknologi pengenalan wajah (face recognition) di Eropa, Inggris, dan Korea Selatan (Korsel) guna menindak akun-akun yang meniru tokoh publik.

Dilansir dari Engadget pada Rabu, fitur keamanan terbaru ini kini sudah tersedia di Facebook di wilayah tersebut dan akan segera diperluas ke Instagram dalam beberapa bulan mendatang.

Meta pertama kali menguji teknologi tersebut tahun lalu di Amerika Serikat untuk mengidentifikasi iklan yang menggunakan wajah selebritas secara ilegal serta membantu pemilik akun yang diretas agar bisa mendapatkan kembali aksesnya.

Baca juga: Selebritas Bollywood ajukan petisi perlindungan dari "DeepFake"

Di Eropa dan Korea Selatan, program ini berlaku bagi figur publik yang memilih untuk ikut serta, dengan perlindungan tambahan terhadap upaya peniruan.

“Kami akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membandingkan foto profil akun mencurigakan dengan foto profil resmi tokoh publik di Facebook dan Instagram. Jika cocok, akun peniru akan kami hapus,” ujar juru bicara Meta.

Sejak Maret lalu, teknologi ini juga dipakai untuk membantu pemulihan akun di Inggris, Uni Eropa, dan Korea Selatan. Langkah tersebut muncul tiga tahun setelah Facebook menutup sistem pengenalan wajahnya karena kritik publik yang cukup besar.

Baca juga: Mengelola bahaya GenAI untuk keamanan

Meta mengklaim teknologi baru itu mulai menunjukkan hasil. Pada paruh pertama 2025, laporan pengguna mengenai iklan yang menggunakan wajah selebritas turun 22 persen secara global.

Meski begitu, penggunaan pengenalan wajah tetap menuai pro dan kontra, khususnya terkait penerapannya dalam penegakan hukum maupun lingkungan kerja.

Baca juga: Australia batasi akses terhadap teknologi yang rentan disalahgunakan

Baca juga: Denmark akui hak warga atas wajah dan suara mereka guna atasi deepfake

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |