Sutradara "Mengejar Restu" gandeng konsultan khusus agama bukan komedi

2 days ago 4

Jakarta (ANTARA) - Film drama religi "Mengejar Restu" yang dibintangi pasangan Dhini Aminarti dan Dimas Seto dijadwalkan tayang serentak di bioskop mulai 11 Desember.

Dalam "intimate screening film" di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu, sutradara Puadin Redi mengungkapkan bahwa tim produksi berupaya menjaga akurasi cerita dengan menggandeng konsultan khusus agama.

“Kami memang menggunakan konsultan untuk masalah keseharian agar tidak salah dalam penyampaian. Saya pun sering mengobrol dengan seorang ustadz untuk mengetahui syariat-syariat yang memang seharusnya dijalankan," kata Redi.

Baca juga: Dibintangi 4 pasangan suami istri, "Mengejar Restu" tayang 11 Desember

Redi menegaskan bahwa konsultasi dengan tokoh agama sebelum menyutradarai film ini sangat diperlukan, mengingat isu yang diangkat dalam film merupakan isu yang sangat sensitif.

Sinopsis "Mengejar Restu" berpusat pada Dania (Dhini Aminarti), istri Fais (Dimas Seto), yang menghadapi dilema ketika wasiat ayah mertuanya, Kyai Haji Abdullah (Hengky Tornando), mengharuskan pesantren diwariskan kepada keturunan laki-laki langsung, sementara Dania dan Fais tidak dapat lagi memiliki anak.

Di sisi lain, Puadin Redi mengakui sengaja menciptakan karakter 'kompor' atau pemicu konflik, yang diisi oleh pasangan Arie Untung dan Fenita Arie.

Baca juga: Puadin Redi debut sutradara, filmnya "Mengejar Restu" uji kesabaran

Redi menyebut bahwa pasangan 'kompor' dibutuhkan karena karakter Fais dan Dania digambarkan terlalu baik.

"Saya butuh unsur manusianya, kompornya. Dialah yang memprovokasi suasana agar adegan lebih intensif," kata Redi.

Ketika ditanyai "apakah filmnya memakai konsultan komedi untuk menghadirkan situasi lucu dalam dialog Arie Untung dan Fenita Arie?" Redi menjawab, "Tidak Perlu".

Baca juga: Penonton "Pengin Hijrah" berkesempatan liburan ke Uzbekistan

"Emang mungkin benar kesehariannya begitu? Bukan ya. Saya cuma memanaskan aja untuk lebih, lebih apa namanya, lebih gereget gitu ya," kata Redi.

Penulis skenario Titien Wattimena menambahkan bahwa proses panjang sejak ide awal selama lima tahun, dengan satu tahun fokus pada penulisan skenario, memastikan kedalaman cerita bersama sutradara dan penulis Lynda Ulviana.

Film yang turut diperankan Ranty Purnamasari, Citra Kirana dan Rezky Adhitya itu diharapkan memberikan refleksi tentang keikhlasan dan makna restu sejati.

Baca juga: Film "Qodrat 2" sajikan horor-religi laga, tayang Lebaran 2025

Baca juga: Sinopsis film Netflix: "Setetes Embun Cinta Niyala"

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |