Pangkalan Bun, Kalimantan Teng (ANTARA) - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melalui anak usahanya, PT Sukses Karya Mandiri (PT SKM), memperkuat pemberdayaan petani sawit dengan menerapkan kemitraan plasma satu atap.
Salah satu implementasi program tersebut dijalankan melalui Koperasi Plasma Jati Sejahtera di Desa Laman Baru, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Koperasi ini menaungi sekitar 130 petani plasma dengan total lahan perkebunan seluas 282,43 hektare, dengan tahun tanam 2017 dan 2018.
“Skema koperasi satu atap memungkinkan perusahaan untuk mengelola kebun mereka sampai nanti panen. Petani hanya menyediakan lahan,” kata Estate Manager PT SKM Syahrial Purba saat menerima kunjungan media ke Koperasi Plasma Jati Sejahtera, Rabu (10/12).
Sebagai inti, ia menyebutkan perusahaan berkewajiban membangun kebun, menyediakan bibit, perawatan dan pemberian pupuk, hingga memastikan pemasaran hasil panen.
Manfaat skema plasma satu atap dirasakan langsung oleh petani. Salah satu petani yang juga anggota Koperasi Plasma Jati Sejahtera, Indra Ayu, menyebut dirinya terbantu sejak tahap pembukaan lahan hingga proses panen.
Menurutnya, petani yang tidak ikut dalam skema plasma satu atap kerap menghadapi hasil kebun yang kurang maksimal. Ia mengaku bersyukur lantaran kebunnya dapat dikelola oleh mitra yang dipercaya, sehingga produktivitas sawit tetap terjaga.
“Saya bisa menerima sisa hasil usaha (SHU) sekitar Rp2 juta per bulan untuk 2 hektare lahan sawit,” katanya.
Koperasi Plasma Jati Sejahtera mencatatkan tren positif dalam produktivitas pertanian selama empat tahun terakhir.
Berdasarkan data koperasi, yield per hectare (YPH) meningkat dari 14,26 ton per hektare pada 2022 menjadi 21,37 ton per hektare pada 2025.
Selain YPH, total produksi juga naik signifikan. Pada 2022, produksi tercatat sebesar 3.479,36 ton, kemudian naik menjadi 6.122,72 ton hingga 8 Desember 2025.
Dari sisi keuangan pada tahun ini, koperasi mencatatkan sisa hasil usaha (SHU) tertinggi pada Januari–Februari 2025 sebesar Rp7.503.057,69.
SHU berikutnya tercatat Rp6.230.866,81 pada Maret–April, Rp6.934.244,04 pada Mei–Juni, Rp5.611.033,95 pada Juli–Agustus, dan Rp4.067.436,91 pada September–Oktober.
Baca juga: Triputra Agro Persada olah limbah sawit menjadi energi biogas 2 MW
Baca juga: Emiten sawit milik TP Rachmat bagi dividen Rp38 per saham pada Juni
Baca juga: Perusahaan perkebunan Triputra Agro resmi melantai di bursa
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































