Sejarah Hari Buruh, potret perjuangan kaum pekerja di dunia

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 1 Mei, berbagai negara di seluruh dunia memperingati Hari Buruh Internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan kontribusi para pekerja.

Di Indonesia sendiri, momen ini juga dikenal dengan sebutan "May Day" dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Namun, di balik perayaan dan aksi solidaritas yang kerap menghiasi tanggal ini, tersimpan sejarah panjang yang lahir dari semangat perjuangan kaum buruh dalam memperjuangkan hak dan keadilan di tempat kerja.

Lantas, bagaimana awal mula peringatan Hari Buruh Internasional ini muncul? Mari mengenal lebih dekat sejarah dan makna di balik hari penting bagi para pekerja ini, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Sejarah dan asal-usul Hari Buruh internasional

Hari Buruh Internasional merupakan simbol dari perjuangan panjang para pekerja dalam menuntut hak-hak dasar mereka, terutama di tengah gelombang perubahan industri yang terjadi sejak abad ke-19.

Di Eropa Barat dan Amerika Serikat, buruh kala itu menghadapi kondisi kerja yang sangat berat jam kerja yang panjang antara 10 hingga 16 jam setiap harinya, dengan lingkungan kerja yang tidak aman, serta upah yang sangat minim menjadi keseharian mereka.

Salah satu tonggak awal perjuangan buruh terjadi pada tahun 1806, ketika para pekerja Cordwainers di Amerika Serikat melakukan aksi mogok. Aksi ini menandai lahirnya gerakan buruh yang menuntut pengurangan jam kerja yang lebih manusiawi.

Tokoh-tokoh seperti Peter McGuire dan Matthew Maguire kemudian muncul sebagai suara perjuangan, menyuarakan pentingnya jam kerja yang layak. Pada tahun 1882, McGuire memimpin pawai Hari Buruh pertama di New York, memperjuangkan pemberlakuan sistem kerja delapan jam sehari.

Langkah ini menginspirasi banyak wilayah lain hingga akhirnya Oregon menjadi negara bagian pertama yang secara resmi menjadikan Hari Buruh sebagai hari libur pada tahun 1887.

Latar belakang penetapan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional bermula dari tragedi yang dikenal sebagai Kerusuhan Haymarket di Chicago pada 4 Mei 1886.

Saat itu, ratusan ribu pekerja mengorganisasi diri untuk menuntut jam kerja yang wajar, yaitu delapan jam sehari. Aksi mogok besar-besaran ini berujung bentrok dengan aparat, menyebabkan banyak korban jiwa akibat ledakan bom dan tembakan.

Meskipun tragis, insiden Haymarket menjadi titik balik penting bagi gerakan buruh. Perjuangan mereka membuahkan hasil, hingga akhirnya pada tahun 1889, Kongres Sosialis Internasional menetapkan 1 Mei sebagai hari peringatan buruh secara global.

Sejak saat itu, Hari Buruh menjadi momentum tahunan bagi para pekerja di seluruh dunia untuk menyuarakan hak-haknya dan merayakan solidaritas.

Baca juga: Sejarah Hari Menentang Pekerja Anak, demi lindungi masa depan anak

Baca juga: Lonjakan turis China libur Hari Buruh genjot pariwisata internasional

Baca juga: Peringati May Day 2024, Forum SP BUMN singgung soal privatisasi

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |