Jakarta (ANTARA) - Penyakit jantung struktural kini bisa diatasi dengan metode zero fluoroscopy, yaitu teknik intervensi jantung tanpa sinar-X dan tanpa risiko radiasi sehingga aman untuk anak-anak hingga pasien berkondisi khusus.
"Zero fluoroscopy adalah prosedur intervensi non-bedah yang tidak menggunakan sinar radiasi," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis kardiologi intervensi di RS Siloam Jantung Diagram Cinere, Jawa Barat, DR dr Sidhi Laksono, Sp.JP, dalam siaran pers pada Selasa.
Ia menjelaskan, penyakit jantung struktural adalah gangguan pada struktur anatomi jantung, seperti katup, dinding jantung, atau pembuluh darah besar.
Penyakit jantung struktural bisa terjadi karena bawaan sejak lahir atau berkembang seiring waktu karena penuaan, infeksi, atau penyakit lain.
Baca juga: Dokter: Jaga kebersihan lingkungan guna hindari sakit jantung rematik
Berbeda dengan jantung koroner yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah, penyakit ini memengaruhi fungsi mekanis jantung, misalnya katup yang bocor atau menyempit, sehingga mengganggu aliran darah.
Kebocoran sekat jantung itu kini dapat ditangani tanpa operasi terbuka berkat teknik zero fluoroscopy karena dokter dapat menutup kebocoran tersebut dengan presisi tinggi.
Pada prosedur fluoroscopy konvensional, diperlukan zat kontras untuk melihat struktur jantung dan posisi alat, sehingga berisiko bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
Sebaliknya, metode zero fluoroscopy tidak menggunakan zat kontras, sehingga lebih aman untuk pasien dengan masalah ginjal.
Prosedur ini mengandalkan pencitraan non-radiasi seperti TEE (Trans-Esophageal Echocardiogram) untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat selama tindakan berlangsung.
Baca juga: Risiko sakit jantung meningkat seiring wanita bertambah usia
"Untuk memandu tindakan, kami menggunakan modalitas pencitraan lain seperti TEE, yang memberikan tampilan struktur jantung secara detail. Ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gangguan ginjal karena tidak perlu zat kontras,” kata dr Sidhi, seraya menambahkan, "dengan prosedur ini, paparan radiasi bisa ditekan hingga nol."
Tahapan zero Fluoroscopy
Sebelum menjalani prosedur zero fluoroscopy, pasien akan berkonsultasi dengan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis jantung intervensi struktural, dokter spesialis jantung ahli ekokardiografi, dan dokter spesialis anestesi.
Karena prosedur tersebut menggunakan alat yang dimasukkan melalui kerongkongan (esofagus), maka pasien perlu berpuasa selama 6 hingga 8 jam sebelum tindakan.
Prosedur zero fluoroscopy terdiri dari beberapa tahap. Pertama, pasien akan dibius, setelah itu alat TEE dimasukkan melalui tenggorokan untuk menampilkan struktur jantung secara real-time di layar monitor menggunakan gelombang ultrasonik.
Baca juga: Mengenal prosedur IVL untuk atasi aneurisma arteri koroner yang sulit
Langkah berikutnya, dokter akan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di paha (arteri atau vena femoralis), tergantung pada lokasi kebocoran.
Kateter diarahkan menuju jantung untuk menutup lubang atau kebocoran pada sekat jantung. Prosedur itu biasanya berlangsung selama 1–2 jam sejak anestesi diberikan.
Setelah tindakan, pasien akan menjalani rawat inap selama lima hari, yaitu dua hari sebelum prosedur dan tiga hari setelahnya. Jika diperlukan, pasien juga akan mendapatkan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Prosedur intervensi dengan teknik zero fluoroscopy minim efek samping karena tidak menggunakan radiasi, sehingga lebih aman bagi pasien maupun tenaga medis.
Adapun efek samping yang mungkin akan muncul bersifat ringan dan lazim terjadi dalam prosedur medis, seperti mual atau muntah akibat anestesi.
“RS Siloam Jantung Diagram adalah rumah sakit khusus jantung yang berlokasi di Cinere yang didukung oleh tim dokter berpengalaman dan teknologi terkini untuk menangani berbagai jenis gangguan jantung," kata dia.
"Kami menjadi salah satu dari sedikit rumah sakit di Indonesia yang sudah rutin melakukan prosedur zero fluoroscopy, prosedur tanpa radiasi yang aman dan nyaman bagi pasien, ditangani langsung oleh tenaga medis yang ahli di bidangnya,” ujar dr Sidhi.
Baca juga: Mengenal diet portfolio, turunkan kolesterol & risiko sakit jantung
Baca juga: DCB dengan pola hidup sehat, solusi penyumbatan pembuluh darah koroner
Baca juga: Mengenal rehabilitasi kardiovaskular pada penyakit jantung
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025