Penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian depan

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Sakit kepala bagian depan merupakan keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Rasa nyeri ini biasanya terlokalisasi di dahi, pelipis, atau sekitar mata, dan intensitasnya bervariasi dari ringan hingga berat. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap, tergantung pada faktor pemicunya.

Meskipun seringkali tidak berbahaya, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya agar tidak mengganggu kualitas hidup. Dengan mengenali gejala dan faktor penyebabnya, penanganan yang tepat dapat dilakukan lebih dini. Berikut adalah penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab umum sakit kepala bagian depan

1. Sakit kepala tegang (Tension Headache)

Merupakan jenis sakit kepala yang paling umum, ditandai dengan rasa nyeri seperti ditekan atau diremas di sekitar dahi dan pelipis. Biasanya disebabkan oleh stres, kelelahan, atau postur tubuh yang buruk.

2. Migrain

Ditandai dengan nyeri berdenyut yang bisa berpindah dari satu sisi kepala ke sisi lainnya dan terkadang terasa di bagian depan kepala. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam hingga hari dan sering disertai mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya atau suara.

3. Sinusitis

Peradangan pada sinus dapat menyebabkan nyeri di dahi, sekitar mata, dan pipi. Rasa sakit biasanya bertambah saat menunduk atau berbaring.

4. Mata lelah

Menatap layar komputer atau gadget dalam waktu lama dapat menyebabkan ketegangan pada otot mata, memicu sakit kepala di area depan.

5. Dehidrasi

Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan sakit kepala, termasuk di bagian depan kepala.

Cara mengatasi sakit kepala bagian depan

- Istirahat yang cukup: Tidur yang cukup dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan yang memicu sakit kepala.

- Kompres dingin atau hangat: Menempelkan kompres di dahi atau pelipis dapat meredakan nyeri.

- Minum air yang cukup: Memastikan tubuh terhidrasi dapat membantu mencegah sakit kepala akibat dehidrasi.

- Peregangan dan relaksasi: Melakukan peregangan otot leher dan bahu serta teknik relaksasi dapat mengurangi ketegangan otot.

- Konsumsi obat pereda nyeri: Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri, namun sebaiknya digunakan sesuai petunjuk dan tidak berlebihan.

Kapan harus konsultasi ke dokter

Segera konsultasikan dengan dokter jika sakit kepala bagian depan terjadi secara tiba-tiba dan sangat parah, karena bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius. Pemeriksaan medis juga diperlukan apabila sakit kepala disertai gejala lain seperti demam, leher kaku, kebingungan, atau kesulitan berbicara.

Selain itu, waspadai jika sakit kepala muncul setelah cedera kepala, tidak membaik meskipun telah mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, atau jika frekuensinya semakin sering dan intensitasnya makin parah dari waktu ke waktu. Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Memahami penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian depan dapat membantu mencegahnya kambuh dan meningkatkan kualitas hidup. Jika keluhan berlanjut atau memburuk, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.

Baca juga: Hipertensi tidak terkontrol bisa picu munculnya aneurisma

Baca juga: Dokter saraf jelaskan perbedaan sakit kepala migrain dengan vertigo

Baca juga: Dokter syaraf sebut perbedaan pusing dengan sakit kepaladari sensasi

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |