Jakarta (ANTARA) - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabi’ul Awal menjadi momen penting bagi umat Islam untuk mengenang kelahiran Rasulullah sekaligus meneladani akhlak dan perjuangan beliau. Nabi Muhammad SAW bukan hanya sosok pemimpin agama, tetapi juga teladan bagi seluruh umat manusia dengan perjalanan hidup yang penuh hikmah.
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada Senin, 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah atau bertepatan dengan 21 April 571 Masehi. Sejak kecil, beliau dikenal memiliki akhlak mulia, jujur, serta amanah sehingga digelari Al-Amin atau orang yang dapat dipercaya. Dalam perjalanan hidupnya, Rasulullah SAW tidak hanya membangun masyarakat yang beradab, tetapi juga membawa risalah Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.
Sebagai Rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW memiliki sejumlah keistimewaan yang membedakannya dari para nabi sebelumnya. Berikut sederet keistimewaan beliau sebagaimana tercatat dalam sejarah Islam:
Baca juga: 6 sholawat yang cocok untuk dilantunkan saat Maulid Nabi
1. Kekasih Allah (Khalilullah)
Nabi Muhammad SAW memiliki kedudukan istimewa sebagai kekasih Allah. Gelar ini menunjukkan kedekatan spiritual beliau dengan Sang Pencipta yang tidak tertandingi oleh manusia lain.
2. Penutup para nabi
Rasulullah SAW diutus sebagai nabi terakhir sekaligus penutup dari rangkaian para nabi dan rasul. Dengan demikian, risalah Islam yang beliau bawa merupakan penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya dan berlaku sepanjang masa.
3. Kedudukan terpuji (Al-Maqam Al-Mahmudah)
Allah SWT menganugerahkan Nabi Muhammad SAW kedudukan mulia yang disebut Al-Maqam Al-Mahmudah. Kedudukan ini merupakan derajat tertinggi yang tidak diberikan kepada nabi atau manusia lain, sebagai bentuk kemuliaan atas pengabdian beliau.
Baca juga: 10 mukjizat Nabi Muhammad SAW, dari Al-Qur’an hingga belah bulan
4. Risalah untuk semesta alam
Berbeda dengan nabi terdahulu yang diutus untuk kaum atau bangsa tertentu, Nabi Muhammad SAW membawa risalah Islam yang berlaku universal. Ajarannya diperuntukkan bagi seluruh manusia, bahkan jin, sebagai pedoman hidup yang menyeluruh.
5. Membawa mukjizat terbesar, Al-Qur’an
Keistimewaan terbesar Rasulullah SAW adalah mukjizat Al-Qur’an. Kitab suci ini tidak hanya menjadi pedoman umat Islam, tetapi juga menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Keotentikan Al-Qur’an tetap terjaga sejak diturunkan hingga kini.
6. Perjalanan Isra’ Mi’raj
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik hingga Sidratul Muntaha. Pada peristiwa ini, beliau menerima perintah salat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam.
Nabi Muhammad SAW wafat pada Senin, 12 Rabi’ul Awal 11 Hijriah atau bertepatan dengan 632 Masehi pada usia 63 tahun. Wafatnya Rasulullah SAW meninggalkan duka mendalam bagi para sahabat, namun ajaran dan keteladanan beliau tetap abadi hingga kini.
Peringatan Maulid Nabi setiap tahunnya menjadi pengingat bahwa umat Islam memiliki teladan agung yang patut ditiru, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun berbangsa. Keistimewaan Nabi Muhammad SAW menjadi bukti bahwa beliau adalah raḥmatan lil-‘ālamīn yang berarti rahmat bagi seluruh alam.
Baca juga: 4 peristiwa penting dalam kisah hidup Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Sejarah Kota Mekkah sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.