RI perkuat pengawasan mutu perikanan demi lancarkan ekspor ke AS

8 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Food and Drug Administration Amerika Serikat menjalin kerja sama guna memperkuat pengawasan bersama pre-border (joint pre-border inspection) terhadap produk perikanan Indonesia yang akan diekspor ke AS.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP/Badan Mutu) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ishartini sebagaimana keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

"FDA AS (Food and Drug Administration Amerika Serikat) memberikan kepercayaan kepada Badan Mutu KKP untuk membantu pre-border inspection mereka dengan pembagian peran sesuai kapasitas masing-masing baik di hulu maupun hilir dan pengujian mikrobiologi mutu,” ujar dia.

Kolaborasi pengawasan mutu pre-border antara Indonesia dan Amerika Serikat telah memiliki dasar hukum yang kuat melalui regulasi resmi yang berlaku di kedua negara masing-masing.

Consolidated Appropriations Act 2021 dari Amerika Serikat mengatur pengendalian impor udang, serta mewajibkan kerja sama inspeksi bersama dengan negara pengekspor melalui mekanisme joint pre-border inspection.

Di sisi Indonesia, regulasi yang digunakan adalah Permen KP Nomor 8 Tahun 2024 tentang pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dari hulu hingga hilir.

Panduan pelaksanaan inspeksi mencakup sistem produksi, pengujian produk, dokumen, input-output, serta pengawasan terhadap unit produksi primer, pengolahan dan distribusi di bawah otoritas kompeten nasional.

"Bentuk kolaborasi ini sangat bagus dalam rangka meminimalisasi non-tariff barrier pada saat produk perikanan kita tiba di AS,” ujarnya.

Sejak adanya kebijakan Pemerintah AS tentang kenaikan tarif bea masuk barang, maka hal tersebut berdampak juga pada ekspor perikanan Indonesia ke AS, utamanya udang.

Adanya kerja sama antara KKP dengan US FDA dalam joint pre-border inspection akan membantu pelaku usaha memperlancar proses bongkar muat serta dapat menghindari adanya non-tariff barrier seperti pengujian per shipment yang memakan waktu lama.

Ishartini menyampaikan bahwa Inspektur Mutu yang bernaung di bawahnya telah memiliki kapasitas internasional dan siap berkolaborasi dengan personil FDA AS.

Pada kegiatan di lapangan nantinya inspeksi akan fokus pada beberapa aspek penilaian, di antaranya pemenuhan syarat lokasi, lingkungan, bangunan, peralatan, penerapan standar prosedur operasi pengolahan, dan pemenuhan persyaratan standar prosedur operasi sanitasi.

Termasuk program ketelusuran produk, prosedur penanganan keluhan pelanggan, serta pelatihan karyawan.

"Kami juga akan melaksanakan sharing knowledge and experience dalam pengujian Lab mutu dengan para ahli dari FDA AS,” imbuh Ishartini.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen KKP dalam menjaga mutu produk perikanan.

Menurutnya bahwa hal itu dimulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen.

Baca juga: FDA peringatkan efek samping serius obat penumbuh rambut populer di AS

Baca juga: Menperin: Daya saing-akses pasar strategi tangani dampak tarif Trump

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |