Muzani: Pancasila satukan perbedaan sebagai dasar negara

6 hours ago 7
bangsa yang sangat beragam ini, diperlukan persatuan sebagai sebuah kekuatan

Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengungkapkan ada momen sejarah luar biasa yang ditorehkan para pendiri bangsa Indonesia saat menyepakati Pancasila sebagai dasar negara, yakni kebersamaan dan saling berkorban untuk mencapai tujuan pembentukan negara Republik Indonesia.

"Setelah Indonesia merdeka terjadi perdebatan di antara para pendiri bangsa tentang apa yang menjadi ideologi dan dasar negara. Perdebatan tersebut memunculkan banyak gagasan seperti sekuler, Islam dan lainnya," kata Muzani di Jakarta, Selasa, saat menerima kunjungan para pendidik dan ratusan siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen Senayan.

Menurut Muzani, pada akhirnya para pendiri bangsa menyadari bahwa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, bahasa yang harus ada pemersatu untuk menjalin perbedaan tersebut. "Dalam perjalanannya ketemulah pada satu titik yakni Pancasila yang kemudian disepakati bersama sebagai ideologi dan dasar negara," katanya.

Baca juga: Presiden: Pancasila dan UUD 1945 dasar ekonomi kekeluargaan Indonesia

Muzani menjelaskan, kuatnya Pancasila berperan sebagai pemersatu bangsa, dibuktikan dengan kesatuan Indonesia yang tetap bertahan sampai saat ini walaupun Indonesia menghadapi banyak masalah dan tantangan tapi tidak sampai terjadi konflik, hingga pecah serta bubar seperti yang terjadi di negara lain.

Muzani mengatakan, para pendiri bangsa sangat luar biasa dalam menjaga persatuan, hal itu juga tercermin dari kesepakatan bersama untuk mengambil bahasa Melayu yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

"Mereka yang suku Jawa, Sunda dan lainnya tidak lantas memaksakan harus bahasa daerahnya yang dipakai sebagai bahasa nasional. Karena mereka paham dalam bangsa yang sangat beragam ini, diperlukan persatuan sebagai sebuah kekuatan. Rasa bersatu dalam keberagaman itulah yang kemudian memunculkan kebhinnekaan. Keteladanan seperti inilah yang harus diresapi, diambil dan ditiru oleh generasi muda bangsa," tuturnya.

Baca juga: BPIP perkuat pemahaman Pancasila bagi nelayan di Gunungkidul

Sebelumnya, perwakilan siswa SMA Taruna Nusantara Aditya Nugraha menyampaikan terima kasih karena telah diterima dengan baik di Gedung MPR.

Dikatakannya, kunjungan ini sangat penting untuk siswa dan siswi SMA Taruna Nusantara memperdalam pemahaman tentang MPR dan kenegaraan secara luas.

"Kami memang sangat mengharapkan pemaparan atau pembekalan dari Ketua MPR kepada kami. Karena kami sangat yakin, pemaparan yang diberikan Ketua MPR akan menambah wawasan dan memberikan inspirasi kepada kami sebagai generasi penerus bangsa," ujarnya.

Acara ini sendiri dihadiri juga oleh para anggota MPR RI yaitu Danang Wicaksana, M. Endipat Wijaya dan Moreno Soeprapto serta Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara Brigjen TNI Muhammad Imam Gogor, Wakil Kepala Sekolah Bidang Administrasi Kolonel Laut Herry Aditama dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Pendidikan Bambang Edi Suparyanto.

Baca juga: Bamsoet: Pancasila miliki landasan filosofi yang dapat satukan bangsa

Baca juga: Anggota DPR RI ajak pesantren rawat Pancasila

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |