Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen menyampaikan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja sama Pembangunan Reinette Klever akan mengunjungi Indonesia pada 16-19 Juni 2025.
“Dia (Reinette Klever) akan berkunjung bersama dengan ketua Asosiasi Pengusaha kami … dan juga 70 orang dari perusahaan (Belanda),” kata Gerritsen dalam temu media "King's Day 2025" di Jakarta, Selasa sore.
Gerritsen mengatakan bahwa misi ekonomi yang dipimpin oleh Klever tersebut berfokus dalam tiga hal, yaitu pangan, pengelolaan air dan industri maritim.
Mengenai pangan, Gerritsen menilai pihaknya dapat membantu mewujudkan ambisi Indonesia untuk mencapai kemandirian pangan, sembari menambahkan ada kemungkinan pihaknya bisa membantu dalam hal program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Wamen P2MI jajaki penempatan pekerja migran dengan Dubes Belanda
Mengenai pengelolaan air, Dubes Belanda itu mendorong Indonesia untuk berinteraksi dengan para ahli pengelolaan air, insinyur dan pembuat kebijakan yang memiliki pengalaman mumpuni dalam pengelolaan air di Belanda.
“Kami juga merupakan negara yang tenggelam di lautan bersama sungai-sungai dan kami sedang menghadapi perubahan iklim. Jadi, kami memiliki pengalaman yang serupa yang mungkin dapat kami bagikan, dan keahlian kami mungkin dapat membantu di Indonesia,” jelas Gerritsen.
Mengenai industri maritim, dia melanjutkan, pihaknya dapat membantu dalam hal pembuatan kapal dan apa pun yang terkait dengan industri maritim itu sendiri, menambahkan bahwa Indonesia dan Belanda merupakan negara yang berorientasi pada air dan maritim.
“Jadi, sekali lagi, di sini kita dapat terhubung, dan kita dapat memanfaatkan banyak koneksi yang sudah ada,” tambahnya.
Baca juga: Makassar Sulsel jajaki kerja sama dengan Belanda
Gerritsen juga menyebutkan energi terbarukan dan pengelolaan sampah juga termasuk dalam prioritas kerja sama antara Indonesia dan Belanda.
Selain itu, dia juga menyebutkan tentang keberadaan Pusat Kebudayaan Belanda (Erasmus Huis) yang sudah berada di Indonesia sejak 1970.
“Ini tempat yang unik karena Belanda hanya memilikinya di sini, tidak di tempat lain, tidak di ibu kota lain, tidak di Washington, tidak di Paris, tidak di Berlin. Tetapi di sini kita memilikinya karena hubungan yang sudah terjalin lama,” ujar Gerritsen.
Dubes Belanda itu juga mengatakan penting bagi pihaknya untuk berinteraksi dengan media karena secara umum Belanda sangat terikat pada kebebasan media.
Gerritsen menilai kebebasan media di Indonesia cukup baik, seraya menambahkan sama seperti halnya di Belanda, selalu ada hal-hal yang mungkin perlu ditingkatkan atau yang perlu diperhatikan.
“Kami berusaha di seluruh dunia untuk mendukung jurnalis dengan hak-hak mereka, dengan kebebasan mereka, untuk membantu mereka dilindungi,” ujarnya.
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025