Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis syaraf Hadet Prisdhiany menyampaikan hal-hal yang bisa menyebabkan nyeri pinggang, termasuk di antaranya duduk terlalu lama dan melakukan olahraga berat.
Dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Selasa, dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan area tulang belakang mengalami kekakuan, dan menimbulkan tekanan pada otot.
Aktivitas olahraga berat seperti olahraga yang mengharuskan banyak melompat dan mengangkat berat, menurut dia, juga bisa menyebabkan nyeri pinggang.
"Penyebab jaringan pinggang (bermasalah) sebenarnya bervariasi ya. Kalau kita seperti melakukan aktivitas yang berlebihan, mengangkat yang berat-berat, kalau secara kondisi medis kita bisa lihat area regio-regio struktur tulang belakang," katanya.
Baca juga: Kenali gejala nyeri karena saraf terjepit
Baca juga: Waspadai nyeri pinggang lebih dari sejam setiap pagi
Dokter Hadet menyampaikan bahwa nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh peradangan sendi, kekurangan asupan kalsium dan vitamin D, osteoporosis, dan kelainan tulang belakang skoliosis.
Ia mengingatkan orang yang sudah memasuki usia lanjut agar lebih mewaspadai kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, yang bisa jadi timbul akibat iritasi atau saraf yang tertekan di bagian belakang pinggang.
Dokter Hadet menyampaikan bahwa dokter biasanya dapat menentukan diagnosis dan penanganan nyeri pinggang setelah melakukan pemantauan lebih lanjut dalam waktu dua sampai tiga minggu.
"Apakah membaik dengan stretching dan sebagainya, membaik dengan aktivitas berjalan biasa, maupun dengan obat standar," katanya.
Baca juga: Cara bedakan nyeri pinggang akibat saraf kejepit dan nyeri biasa
Baca juga: Aerobik air bisa bantu turunkan berat badan, kecilkan lingkar pinggang
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025