Rektor UIII: Tangani krisis iklim butuh keyakinan moral-aksi bersama

2 months ago 18

Depok (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Prof Jamhari mengatakan penanganan krisis iklim membutuhkan tidak hanya keterlibatan intelektual, tetapi juga keyakinan moral dan aksi bersama.

Untuk itu, dia memberikan apresiasinya atas kolaborasi konferensi internasional tentang iklim yang terjalin serta keragaman suara yang hadir dalam konferensi tersebut.

“Ini bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga mencerminkan komitmen kuat untuk menghadapi salah satu tantangan paling mendesak saat ini. Konferensi ini mengingatkan kita bahwa krisis iklim membutuhkan tidak hanya keterlibatan intelektual, tetapi juga keyakinan moral dan aksi bersama," katanya di Depok, Kamis.

Baca juga: UIN-UIII usung cara baru aksi lingkungan di forum internasional

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda menyelenggarakan Konferensi Internasional membahas krisis iklim global.

Konferensi ini bertajuk Religious Environmentalism in Action: Knowledge, Movements, and Policies pada tanggal 16 hingga 18 Juli 2025 di kampus UIII, Depok, Jawa Barat.

Konferensi ini merupakan bagian dari inisiatif unggulan PPIM bertajuk Religious Environmentalism Actions (REACT), yang mempertemukan para akademisi, tokoh agama, aktivis, dan pembuat kebijakan dari Indonesia dan berbagai negara untuk menggali keterkaitan antara agama dan keberlanjutan lingkungan serta merespons secara kolektif krisis iklim global yang kian memburuk.

Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Dr Didin Syafruddin mengatakan konferensi ini merupakan salah satu kegiatan utama dari program REACT yang dilaksanakan bersama Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

"Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan pemimpin muda dan komunitas keagamaan guna mencapai pembangunan lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

Dikatakannya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari perayaan 30 tahun jurnal Studia Islamika, yang secara konsisten mendorong diskursus akademik mengenai Islam di Asia Tenggara.

Baca juga: UIII- HCHF gelar konferensi dunia Persaudaraan Manusia akhir Juli ini

Baca juga: Rektor UIII sebut politik cenderung menjadi penyebab radikalisme

Mewakili dukungan dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta, Adriaan Palm selaku Kepala Departemen Ekonomi Kedutaan, menegaskan pentingnya peran komunitas beragama dalam aksi lingkungan.

“Krisis iklim menuntut lebih dari sekadar solusi teknologi, dibutuhkan kebijaksanaan spiritual dan keberanian kolektif. Organisasi keagamaan di seluruh dunia telah mengambil tindakan nyata, menanam pohon, melindungi sungai, dan mendidik generasi penerus. Upaya ini berakar pada nilai-nilai suci, dan harus diakui serta didukung,” ujarnya.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |