Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Rachel Allesya Rose/Febi Setianingrum siap menghadapi pasangan nomor dua dunia saat ini Pearly Tan/Thinaah Muralitharan jika bertemu di semifinal nomor beregu SEA Games 2025, Thailand, Senin (8/12).
"Kalau diturunkan besok melawan Malaysia, kemungkinan kami akan bertemu Pearly/Thinaah. Melawan mereka pasti akan melelahkan, tetapi kami siap," ujar Rachel, dikutip dari keterangan PBSI, Minggu.
Indonesia akan menghadapi Malaysia pada semifinal nomor beregu putri SEA Games 2025 setelah berjaya di perempat final, Minggu, ketika Indonesia menaklukkan Myanmar 3-0. Pada babak yang sama, Malaysia mengandaskan perlawanan Vietnam 3-1.
Baca juga: Tim bulu tangkis putri Indonesia ke semifinal SEA Games 2025
Sementara menurut Febi, dirinya dan Rachel harus fokus sepanjang pertandingan saat bersua Pearly/Thinaah.
Selain itu, dia melanjutkan, ada beberapa hal yang dia dan Rachel pertajam untuk melawan Pearly/Thinaah yang terkenal solid dan tangguh.
"Kami harus lebih fokus dan cepat. Kami pun akan meningkatkan permainan no-lob dan pertahanan," tutur Febi.
Rachel/Febi menyumbangkan satu poin untuk membawa Indonesia menang 3-0 atas Myanmar di perempat final bulu tangkis beregu putri SEA Games 2025, Minggu.
Baca juga: Putri yakin bisa maksimal sebagai tunggal putri di SEA Games 2025
Pada pertandingan itu, mereka menaklukkan Su Latt/Khaing Thin Zar dua gim langsung 21-10, 21-6.
Sementara Pearly/Thinaah mengalahkan Pham Thi Diey Ly/Pham Thi Kanh 21-12, 21-8 dan membantu Malaysia menyingkirkan Vietnam dengan skor 3-1 di delapan besar.
Melawan Pearly/Thinaah, yang pada tahun 2025 menjuarai Kumamoto Masters, Arctic Open dan Thailand Open, menjadi tantangan besar bagi Rachel/Febi yang kini menduduki peringkat ke-58 dunia.
Namun, Rachel/Febi tidak bisa dipandang sebelah mata karena mereka datang ke SEA Games 2025 sebagai juara Australian Open 2025 yang digelar 18-23 November.
Baca juga: Rachel/Febi kunci gelar juara ganda putri Australian Open 2025
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
