Qatar tekankan diplomasi kemanusiaan pada National Day 2025

8 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Qatar memperingati National Day 2025 sebagai momentum untuk menegaskan arah kebijakan luar negeri negaranya yang berfokus pada diplomasi kemanusiaan dan peran aktif dalam mediasi konflik di tingkat global.

Pendekatan peringatan National Day 2025 atau hari berdirinya negara Qatar modern itu disebut telah memperkuat posisi dan reputasi Qatar di panggung internasional.

“Qatar terus memainkan peran aktif di panggung internasional, dengan menjadikan upaya kemanusiaan dan mediasi politik sebagai pilar utama kebijakan luar negerinya,” kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Qatar untuk Indonesia Al-Reem Hassan Al-Ibrahim saat menyampaikan sambutan pada peringatan Qatar National Day 2025 di Jakarta, Senin.

Ia menuturkan berbagai inisiatif yang dijalankan Qatar dalam penyelesaian konflik dan pencegahan pertumpahan darah di sejumlah kawasan dunia semakin menegaskan peran negaranya sebagai mediator yang kredibel.

Dalam konteks Timur Tengah, Qatar kembali menegaskan kecaman terhadap seluruh praktik Israel yang dinilai menjadikan Jalur Gaza tidak layak huni, melanggar gencatan senjata, memperluas permukiman, serta melakukan upaya untuk mengubah status quo di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Mengacu pada genosida di Gaza yang berlangsung selama dua tahun terakhir, Al-Ibrahim menyatakan sikap Qatar tetap konsisten dalam mendorong perlindungan warga sipil dan penegakan hukum internasional.

Di luar isu Palestina, Qatar juga terus melanjutkan upaya diplomatiknya untuk berkontribusi dalam penyelesaian berbagai krisis global, termasuk perang di Ukraina dan konflik di Afrika.

“Salah satu pencapaian penting adalah penandatanganan Declaration of Principle di Doha antara Pemerintah Republik Demokratik Kongo dan Gerakan 23 Maret (M23),” ucapnya.

Selain itu, Qatar juga menyalurkan dukungan kemanusiaan dan diplomatik bagi rakyat Suriah, Lebanon, Sudan, dan Yaman yang hingga kini masih menghadapi ketidakstabilan politik serta konflik berkepanjangan.

Dalam kesempatan tersebut, Al-Ibrahim menyoroti peran Doha sebagai salah satu pusat global dengan menjadi tuan rumah berbagai agenda internasional sepanjang 2025 di bidang politik, ekonomi, budaya, dan olahraga.

Sejumlah agenda utama yang akan digelar antara lain Second World Summit for Social Development, MWC Doha 2025, Qatar Mediation Forum, serta ajang olahraga internasional seperti FIFA U-17 World Cup, Formula 1 Qatar Grand Prix, dan FIFA Intercontinental Cup.

Terkait hubungan bilateral dengan Indonesia, Al-Ibrahim mengatakan kemitraan kedua negara dibangun atas dasar saling menghormati dan kemitraan yang tulus, dengan fondasi kuat di bidang politik, ekonomi, dan budaya. Kesamaan pandangan serta sejumlah perjanjian bilateral disebut menjadi penguat hubungan tersebut.

Ia juga menyinggung kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Doha pada 13 April lalu yang dinilai memberikan dorongan signifikan bagi penguatan hubungan bilateral.

“Dalam kunjungan tersebut, kedua pihak menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang pembentukan Mekanisme Dialog Strategis Tahunan, yang menegaskan kembali komitmen bersama untuk memperluas kerja sama di bidang politik, pertahanan, ekonomi, energi, ketahanan pangan, pariwisata, kesehatan, olahraga, dan berbagai bidang lainnya,” ucapnya.

Menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Qatar dan Indonesia pada 2026, Al-Reem Hassan Al-Ibrahim menyampaikan harapan agar kerja sama kedua negara semakin erat dan menghasilkan capaian konkret bagi kepentingan bersama.

“Antara Qatar dan Indonesia terbentang sebuah jembatan persahabatan, persaudaraan, dan kepentingan bersama. Sebuah jembatan yang terus tumbuh semakin kuat dan kokoh seiring berjalannya waktu,” ujarnya.

Baca juga: Mu’ti: Hubungan RI-Qatar masuki babak baru pasca Prabowo ke Doha

Baca juga: Investasi Qatar Rp33,3 triliun ke Danantara, Sinyal kepercayaan ke RI

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |