PU: Sewa Sultan Ground Tol Yogya-Bawen dan Solo-Yogya ditanggung BUJT

2 months ago 9
Biaya sewa Sultan Ground tersebut ditanggung oleh BUJT, masuk ke investasinya BUJT.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan biaya sewa Sultan Ground untuk Tol Yogya-Bawen dan Solo-Yogya ditanggung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Biaya sewa Sultan Ground tersebut ditanggung oleh BUJT, masuk ke investasinya BUJT," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Roy Rizali Anwar, di Jakarta, Senin.

Karena biaya sewa Sultan Ground masuk ke dalam investasi BUJT, maka BUJT dapat menerima kompensasi berupa tarif dan konsesi jalan tol.

Menurut Roy, untuk Serat Kekancingan sistemnya sewa pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta dengan tenor selama masa konsesi.

Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar menerima Serat Kekancingan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai bentuk kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Badan Usaha Jalan Tol untuk pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo.

Roy Rizali Anwar menyampaikan, penyerahan Serat Kekancingan ini merupakan simbol kehormatan, amanah budaya, dan bentuk kolaborasi luhur antara negara dan kasultanan sebagai insitusi adat.

Jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-Kulon Progo adalah bagian penting dari Proyek Strategis Nasional, untuk mempercepat konektivitas antardaerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat integrasi wilayah Yogyakarta dengan Jawa Tengah dan sekitarnya.

Roy menjelaskan, sebagaimana telah tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Direktur Jenderal (Ditjen) Bina Marga, dan Badan Usaha Jalan Tol, pembangunan jalan tol ini memanfaatkan lebih dari 320.000 meter persegi lahan Sultan Ground yang saat ini telah dilaksanakan untuk pekerjaan konstruksi jalan tol tersebut.

Dalam perjanjian kerja sama objek tanah Kasultanan Ngayogyakarta seluas 320.000 meter persegi digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seluas 75.440,75 meter persegi, terdiri dari 90 bidang tanah desa dan 8 bidang tanah Sultan Ground.

Untuk pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo objek tanah yang digunakan seluas 245. 302 meter persegi terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang tanah Sultan Ground.

Untuk Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dengan panjang 75,12 kilometer terbagi menjadi 6 seksi, yaitu Seksi 1 Yogyakarta-Simpang Susun (SS) Banyurejo dengan panjang 8,8 kilometer, Seksi 2 SS Banyurejo-Borobudur dengan panjang 15,2 kilometer, dan Seksi 3 Borobudur-SS Magelang dengan panjang 8,1 kilometer.

Kemudian Seksi 4 SS Magelang-SS Temanggung dengan panjang 16,65 kilometer, untuk Seksi 5 SS Temanggung-SS Ambarawa 21,39 kilometer, dan terakhir seksi 6 SS Ambarawa-JC Bawen total panjang 4,98 kilometer.

Sedangkan untuk pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo terbagi menjadi 3 tahap, pada Tahap 1 yang telah beroperasi berada di ruas Tol Kartasura-Klaten, sementara ruas Klaten-Prambanan saat ini sudah beroperasi namun belum bertarif. Untuk ruas Prambanan-Purwomartani sudah mencapai progres fisik konstruksi 78,93 persen, sementara ruas Purwomartani-Maguwo dan Junction (JC) Sleman-Trihanggo masih dalam proses pembangunan.

Baca juga: Menteri PU: Proyek Tol Solo-Yogya akan mengalami perubahan rute

Baca juga: Polda DIY siapkan strategi cegah macet Tol Yogya-Solo saat Nataru

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |