Jakarta (ANTARA) - Sutradara film drama, "Lyora: Penantian Buah Hati", Pritagita Arianegara mengatakan detail prosedur bayi tabung, khususnya untuk adegan transfer embrio, muncul di layar lebar setelah dikonsultasikan dengan dokter dari Morula IVF Indonesia.
Pritagita menjelaskan butuh lebih dari lima kali bolak-balik ke fasilitas layanan kesehatan itu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Sp.OG) yang memiliki kompetensi untuk menangani program bayi tabung (In-Vitro Fertilization/ IVF).
"Justru yang paling saya gali itu dokternya, saya di sini berkonsultasi sama dokter dari Morula IVF," ujar Pritagita dalam sesi konferensi pers setelah "Press Screening, Lyora: Penantian Buah Hati" di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Hannah Al Rashid: Pentingnya sistem pendukung bagi perempuan alfa
Ia memperoleh penjelasan tentang tata cara dan prosedur transfer embrio yang penting ditampilkan dalam filmnya.
Salah satunya adalah keharusan pasien untuk berbaring selama proses berlangsung dan lampu di ruang tindakan dimatikan yang menurut Pritagita, tidak memiliki alternatif lain.
Dia mengatakan kedua prosedur, yaitu berbaring dan lampu dimatikan, sangat penting untuk kenyamanan ibu dan bayinya serta meningkatkan fokus pada prosedur selanjutnya.
Baca juga: Virgie Baker jadi produser di balik kisah Meutya Hafid yang difilmkan
Selain itu, Pritagita juga menyoroti adanya protokol unik pra-transfer embrio yang menjadi bagian dari budaya medis di Morula IVF.
Sebelum embrio ditransfer, poin-poin penting prosedur akan dibacakan dokter kepada pasien dan pasangannya.
"Dibacakan bahwa betul itu adalah embrio yang dipunyai oleh pasangan yang bersangkutan," katanya.
Baca juga: Film "Lyora: Penantian Buah Hati" dijadwalkan tayang Agustus 2025
Setelahnya, ada momen doa yang menyertai proses tersebut, diikuti dengan verifikasi teknis dari pihak lab di sebelah ruang tindakan untuk memastikan bahwa embrio sudah selesai ditransfer ke dalam rahim.
"Mereka betul-betul meminta adegannya dilakukan persis seperti itu," ujarnya.
Pengalaman dua kali mengikuti langsung prosedur tersebut memberikan pemahaman komprehensif bagi Pritagita.
Ia berharap, melalui "Lyora: Penantian Buah Hati," penonton tidak hanya terhanyut dalam drama, tetapi juga mendapatkan edukasi dan empati mendalam terhadap perjuangan pasangan yang menjalani program kehamilan dengan bantuan teknologi.
Baca juga: Marsha Timothy dan Darius Sinathrya beradu peran dalam film baru
Film "Lyora: Penantian Buah Hati" akan menyoroti perjalanan emosional pasangan Meutya Viada Hafid (diperankan oleh Marsha Timothy) dan Noer Fajrieansyah (Darius Sinathrya) dalam menanti kehadiran buah hatinya.
Film drama tersebut diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro.
Film diadaptasi dari buku "Lyora: Keajaiban yang Dinanti" karya Fenty Effendi, yang kemudian diolah menjadi skenario oleh Titien Wattimena dan Priska Amalia.
Film "Lyora: Penantian Buah Hati" dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025.
Baca juga: "Lyora" siap produksi, hadirkan kisah nyata penantian buah hati
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.