Kanada sasar pasar Indonesia untuk alihkan perdagangan dari AS

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu pasar yang menjadi sasaran dalam mengalihkan ketergantungan terhadap perdagangan dengan Amerika Serikat.

“Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan non-AS sebesar 50 persen dalam 10 tahun ke depan, dan Indonesia akan menjadi bagian penting dari komitmen itu,” kata Dubes Dutton dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin.

Dubes Dutton menuturkan bahwa dalam menyikapi tarif resiprokal yang diberlakukan oleh pemerintahan Amerika Serikat, suatu negara seharusnya berfokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan dan memiliki kelompok blok perdagangan yang sesuai.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Agustus lalu, telah memutuskan untuk memberlakukan tarif sebesar 35 persen terhadap barang-barang dari Kanada yang tidak termasuk dalam perjanjian dagang USMCA.

Namun, Trump baru-baru ini mengenakan tambahan tarif 10 persen. Selain itu, ekspor baja dan aluminium terkena tarif 50 persen.

“Kita perlu memikirkan hal-hal yang bisa kita kendalikan, bukan? Kita bisa mengendalikan hubungan dagang kita, dan kita bisa memilih kelompok blok perdagangan mana yang ingin kita ikuti,” ucap Dutton.

Lebih lanjut Dubes Dutton menilai bahwa Kanada dan Indonesia telah bergerak untuk mendiversifikasi perdagangan dan mengurangi dampak dari tarif Trump, salah satunya melalui penandatangan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney pada akhir September lalu.

“Menurut saya mendiversifikasi mitra dagang kita merupakan langkah penting, sekaligus memastikan perdagangan yang berdasarkan aturan yang jelas — dan itulah yang dilakukan oleh CEPA,” ujarnya.

Kanada, sambungnya, juga sedang dalam negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan ASEAN yang diharapkan bisa selesai pada akhir tahun 2026.

Selain itu, kerja sama perdagangan antara Kanada dan Indonesia akan semakin meluas sehubungan dengan upaya untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di mana Kanada merupakan negara anggota dari keduanya.

“Kelompok-kelompok ini memberi kepastian bagi perusahaan dan perekonomian kita, dan memungkinkan kita untuk tumbuh bersama. Dan tentu saja, menurut saya, kita harus bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa kita memaksimalkan manfaat dari perjanjian kita sendiri,” tuturnya.

Adapun dalam mendukung percepatan implementasi ICA-CEPA serta aksesi Indonesia terhadap CPTPP dan OECD, pemerintah Kanada turut memberikan bantuan teknis bernama “Paket Ecotech” yang telah disepakati di bawah ICA-CEPA.

“Paket ini akan berjalan selama lima tahun, dan memastikan bahwa Indonesia dapat sepenuhnya memenuhi ketentuan CEPA juga akan mendukung pengajuan Indonesia untuk bergabung dengan CPTPP, di mana Kanada adalah salah satu anggotanya — begitu pula dengan keanggotaannya di OECD,” kata Dutton.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |