Dompu, NTB (ANTARA) - Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada Senin sore menyebabkan puluhan rumah warga di dua desa setempat terendam banjir dan akses jalan lintas setempat terputus.
"Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 Wita," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dompu, Wan Muhtajun, dalam laporan awal yang diterima ANTARA, Senin malam.
Ia menyebutkan, dua desa yang terdampak adalah Desa Kramat dan Desa Lasi.
"Sebanyak 25 kepala keluarga di Desa Kramat dan 65 kepala keluarga di Desa Lasi terdampak banjir," ujarnya.
Baca juga: BNPB: NTB perlu waspadai potensi banjir susulan
Selain merendam permukiman warga, lanjutnya, banjir juga merusak fasilitas umum. Jalan lintas Kilo di Dusun Enca, Desa Kramat, terputus sepanjang lima meter akibat tergerus air.
BPBD Kabupaten Dompu bersama unsur TNI/Polri, aparat kecamatan, dan desa telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan asesmen, pembersihan material banjir, serta pendataan kerusakan.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Perumahan Permukiman untuk mengantisipasi dampak lanjutan," katanya.
Tim gabungan turut berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat guna memastikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak tetap berjalan.
Baca juga: BNPB: 2.300 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan di Kebumen
"Saat ini banjir dilaporkan sudah mulai surut," ucapnya.
BMKG melalui peringatan dini cuaca menyebutkan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang masih dapat terjadi di wilayah Kecamatan Dompu, Hu'u, Kempo, Woja, Pekat, dan Manggelewa hingga pukul 19.40 Wita.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama pada masa peralihan musim hujan," katanya.
Baca juga: Pemkab Agam bantu alat rumah tangga penghuni relokasi erupsi Marapi
Pewarta: Nur Imansyah, Ady Ardiansah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































