Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan pihak yang mempertanyakan peran santri, kiai dan alim ulama di Indonesia merupakan sebuah kekeliruan.
"Kalau pada hari ini masih ada yang mempertanyakan kontribusi para kiai, alim ulama yang menjadi pengasuh pondok pesantren, menurut saya sudah 'keblinger',” kata Pramono dalam memperingati Hari Santri di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Sebab, kata dia, santri memiliki peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Bukan hanya terkait peristiwa resolusi jihad, melainkan juga telah memberikan kontribusi besar dengan melahirkan tokoh-tokoh dan pemimpin bangsa.
Pramono mengaku merupakan salah satu sosok yang berperan dalam penetapan Hari Santri. Ia juga sosok yang memaraf Keputusan Presiden (Keppres) nomor 22 tahun 2015 tentang penetapan Hari Santri.
Baca juga: Pramono soroti peran santri sebagai penjaga moral bangsa
Sehingga, dirinya tahu betul sejarah dan filosofis dari Hari Santri. Santri Indonesia sudah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi pendidikan di Indonesia.
Oleh karenanya, Pramono mengatakan kontribusi santri tidak boleh dilupakan.
“Kalau kita masih mempertanyakan itu, menurut saya belum paham betul tentang persoalan kebangsaan ketika republik ini didirikan. Hampir semua pemimpin-pemimpin bangsa pada waktu itu belajarnya ke pondok pesantren, termasuk Bung Karno. Kalau hari ini kita masih memperdebatkan itu, menurut saya kita mengalami kemunduran,” paparnya.
Pada Hari Santri yang bertemakan “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Pramono juga menyoroti bahwa dari waktu ke waktu, tokoh-tokoh selalu lahir dari pondok pesantren.
Untuk itu, ia pun berpesan kepada para santri agar kelak jika terjun ke dunia politik, mereka harus memiliki keinginan untuk belajar.
Baca juga: Cak Imin: Hari Santri momentum kebangkitan santri lewat ilmu dan karya
Baca juga: NU gelar pawai peringati Hari Santri di Jakarta Utara
“Jangan kemudian nanti begitu terjun dalam dunia riil, dunia politik, penginnya tiba-tiba sudah menjadi kyai besar yang ucapannya, gagasannya, pengaruhnya itu ditiru. Saudara harus belajar banyak hal,” kata Pramono.
Dia juga mengingatkan para santri agar menerapkan iman, ilmu, amal dan akhlak. Selain itu, para santri juga harus bersikap guyub, rukun, dan menjaga persatuan.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































