Kupang (ANTARA) - Sebanyak 100 personel Brimob Polda Nusa Tenggara Timur diberangkatkan untuk ditugaskan Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Polda Metro Jaya dalam rangka penebalan pengamanan aksi unjuk rasa.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra dikonfirmasi ANTARA di Kupang, Rabu mengatakan 100 personel itu sudah diberangkatkan pada Selasa (2/9) malam oleh Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko.
"Semalam dilepas keberangkatannya oleh Kapolda NTT di Bandara El Tari Kupang," katanya.
Henry mengatakan Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko dalam arahannya kepada para personel mengatakan penugasan BKO Polda Metro Jaya merupakan amanah dan kepercayaan besar dari pimpinan Polri kepada Brimob Polda NTT.
Karena itu, tugas mulia itu harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab, kebanggaan, dan profesionalisme sejati sebagai Bhayangkara.
Baca juga: Polrestro Jakut limpahkan kasus penjarahan rumah Ahmad Sahroni ke PMJ
Baca juga: Dua personel Lokataru ditangkap polisi terkait penghasutan anarkistis
“Penugasan ini adalah amanah dan kepercayaan yang sangat besar dari pimpinan Polri kepada Brimob Polda NTT. Oleh karena itu, tugas ini harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, kebanggaan, serta profesionalisme sejati," katanya mengutip bahasa Kapolda NTT.
Para personel yang ditugaskan diperintahkan untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, junjung tinggi nama baik Polri khususnya Satuan Brimob Polda NTT.
Selain itu diminta untuk mematuhi setiap perintah dan SOP, serta menghindari pelanggaran maupun sikap arogan
Kapolda juga berpesan agar seluruh personel selalu mengutamakan keselamatan diri dan rekan, menjaga kekompakan tim, serta memelihara kondisi fisik dan mental.
Dia mengingatkan para personel Brimob Polda NTT untuk selalu mengingat keluarga di rumah baik, anak istri dan orang tua.
Kapolda juga berpesan agar seluruh personel selalu mengutamakan keselamatan diri dan rekan, menjaga kekompakan tim, serta memelihara kondisi fisik dan mental.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
