Peserta dari 12 negara ikuti kursus internasional di FH Unej

2 months ago 7
Kursus internasional itu mengangkat berbagai materi penting

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Puluhan peserta dari 12 negara mengikuti kursus internasional bertema Acces to Justice in Southest Asia and Beyond di Fakultas Hukum Universitas Jember (Unej), Jawa Timur yang dimulai dengan pengenalan peserta dan course structure yang digelar di kampus setempat, Senin.

Kegiatan itu diikuti oleh 36 orang peserta dari 12 negara yakni Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Filipina, Malaysia, Vietnam, India, Sri Lanka, Makau, Australia, Singapura dan Indonesia.

"Hari ini kursus internasional dibuka dengan pengenalan peserta dan pengajar yang dilanjutkan dengan welcome party. Semua peserta hadir di Jember untuk mengikuti kursus internasional selama sebulan yakni 21 Juli hingga 13 Agustus 2025," kata dosen FH Unej Dr. Al Khanif di Jember.

Sementara Dekan FH Unej Prof. Bayu Dwi Anggono mengatakan bahwa kursus itu menjadi upaya nyata fakultasnya dalam mengkampanyekan peningkatan akses keadilan sebagai bagian dari tanggung jawab Tri Dharma perguruan tinggi.

Baca juga: Menteri UMKM hadiri pengukuhan tiga guru besar Unej

"Akses terhadap keadilan bukan hanya sekadar persoalan hukum, namun merupakan keharusan sosial, lingkungan, budaya dan hak asasi manusia," tuturnya.

Beberapa tema yang diangkat dalam kursus itu diharapkan tidak hanya memberikan wawasan yang lebih baik bagi peserta kursus internasional mengenai kompleksitas sistem sosial dan hukum di Indonesia, namun juga penting untuk memastikan sistem tersebut bersifat inklusif.

Kursus internasional itu mengangkat berbagai materi penting, di antaranya adalah membahas Perspektif Keadilan dari Indonesia, Hambatan Struktural terhadap Akses Keadilan, Hak Masyarakat Adat dan Hukum Adat, Kasus Hukum yang Mempengaruhi Kelompok Marginal.

Kemudian Ekstraksi Sumber Daya dan Hak Asasi Manusia, Bisnis dan Hak Asasi Manusia, Media, Kebebasan dan Akses Keadilan, serta Lokakarya Penulisan Akademik yang difasilitasi oleh British Academy.

Baca juga: Universitas Jember buka 8 program studi doktor untuk mahasiswa PDDI

"Salah satu andalan kegiatan dalam kursus itu adalah metode experiental learning, dimana peserta akan melakukan kunjungan lapangan ke komunitas adat Osing di Banyuwangi, komunitas Tengger di Lumajang, pesantren, pusat pemberdayaan Tanoker, hingga layanan kesehatan untuk kelompok marginal melalui komunitas Gaya Warna Jember," tuturnya.

Selain kegiatan tersebut, lanjut dia, peserta kursus internasional juga diajak untuk berdiskusi terkait dengan peluncuran buku serta pemutaran dan telaah film yang relevan dengan tema kursus.

Agenda terdekat terkait kursus internasional akan dilaksanakan pada Selasa (22/7) di Lantai 3 Balai Ilmu Fakultas Hukum Unej yang membahas tema berjudul "Instrumen Internasional Mengenai Masyarakat Adat dan Mendefinisikan Keadilan dalam Perspektif Indonesia".

Baca juga: Pakar gizi Unej beri tips agar daging kurban awet dan bernutrisi

Kegiatan itu juga melibatkan pemateri dari berbagai lembaga, di antaranya dari Fakultas Hukum Universitas Jember yakni Prof. I Gede Widhiana Suarda, Prof. Dominikus Rato, Dr. Al Khanif, dan Dr. Rian Adhivira Prabowo.

Kemudian dari lembaga nasional dan praktisi, Anis Hidayah (Komnas HAM), Amrie Hakim (Hukumonline), Agus Wijayanto (NLR Indonesia) serta Perguruan Tinggi dan Lembaga Internasional, Dr. Elisabeth Kramer, Dr. Grace Cheng , Dr. Georgia Atonopoulou, Prof. João Ilhão Moreira, Dr. Stefanus Mere, Dr. Eka Nugraha Putra, Dr. Rosnida Sari, dan Dr. Erwin Nur Rif’ah.

Bayu mengatakan pelaksanaan kursus internasional itu ikut menegaskan peran FH Unej dalam pengembangan pendidikan hukum bertaraf global, serta menjadi ruang kolaborasi yang tidak hanya memperkaya pemahaman peserta kursus namun juga menginspirasi jejaring solidaritas lintas negara dan disiplin ilmu untuk memajukan keadilan.

Baca juga: Kedubes Thailand kunjungi Universitas Jember pererat kerja sama

Baca juga: FK Unej dampingi Undiknas Denpasar dirikan Fakultas Kedokteran

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |