Tanjung Selor (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (kaltara) memfasilitasi perbaikan jalan ruas Tanjung Selor-Tanah Kuning di Kabupaten Bulungan dengan skema kolaborasi perusahaan perkebunan dan pertambangan swasta.
"Puji syukur bahwa pihak perusahaan yang beroperasi menjalankan usahanya di wilayah Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan berkomitmen membantu Pemerintah demi kemudahan akses masyarakat dan operasional perusahaan itu sendiri," kata Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala di Tanjung Selor, Selasa,
Untuk diketahui, Wakil Gubernur Ingkong Ala melakukan kunjungan lapangan ke ruas jalan poros Tanjung Selor-Tanah Kuning pada Selasa (29/4/2025). Kunjungan ini menindaklanjuti rapat sebelumnya dengan sejumlah perusahaan perkebunan dan pertambangan yang beroperasi di Kecamatan Tanjung Selor Timur.
Pemprov Kaltara pun berinisiatif memfasilitasi kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan, mengurai keterbatasan anggaran yang dialami Pemerintah Daerah dalam membangun infrastruktur jalan akibat kebijakan penyesuaian anggaran dari pemerintah pusat.
Baca juga: Wagub Kaltara meninjau jalan rusak di perbatasan Apau Kayan
Dalam peninjauan ini, Wagub Ingkong Ala didampingi jajaran Dinas DPUPR Perkim Kaltara, Bappeda Kaltara, Dinas PUPR Kabupaten Bulungan, Bappeda Kabupaten Bulungan, serta perwakilan lima perusahaan. Tujuan utama adalah melihat langsung kondisi jalan dan mengidentifikasi titik-titik kerusakan, khususnya di Segmen I.
Segmen I ruas jalan Tanjung Selor-Tanah Kuning memiliki panjang 15,72 kilometer, terbentang mulai dari simpang Jalan Nasional Berau-Polda Kaltara hingga Desa Tanjung Agung, yang merupakan titik awal penanganan proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) Kementerian PUPR tahun anggaran 2023.
Sebanyak lima perusahaan dari sektor perkebunan dan pertambangan menunjukkan komitmennya untuk berkolaborasi dalam penanganan Segmen I ini.
Kelima perusahaan tersebut adalah PT Benamakmur Selaras Sejahtera, PT. Abdi Borneo Plantation, PT Tunas Borneo Plantation, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara, dan PT Dharma Intisawit Lestari.
Pemprov Kaltara telah menyiapkan data-data titik kerusakan jalan yang diserahkan kepada perusahaan. Data ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk menghitung rencana anggaran biaya (RAB) perbaikan.
Teknis pelaksanaan perbaikan diserahkan kepada komitmen masing-masing perusahaan, menunjuk kontraktor atau mengerjakan secara mandiri. Kewajiban perusahaan adalah menyelesaikan perbaikan hingga lapisan agregat B.
Baca juga: Wagub Kaltara minta perusahaan sawit beri kontribusi sosial
Untuk lapisan agregat A hingga pengaspalan, akan ditangani oleh Pemkab Bulungan yang telah memiliki komitmen anggaran.
"Secara spesifik, pihak perusahaan membantu pembangunan Lapis Pondasi Bawah (LPB) dengan kualitas Kelas B, dan dengan demikian, dana Rp5 miliar dari Pemkab Bulungan yang sebelumnya mungkin hanya cukup untuk membangun jalan satu kilometer dari LBP hingga pengaspalan, kini dapat digunakan membangun jalan beraspal sepanjang lebih dari dua kilometer karena LPB-nya dibangun oleh perusahaan," jelas Wagub.
Wagub menegaskan, skema ini mampu menciptakan sinergi baik antara Pemprov, Pemkab, dan dunia usaha. Nantinya, Pemerintah Desa yang dilalui ruas jalan ini akan berperan sebagai pengawas dalam proses pengerjaan.
Lebih lanjut, Wagub Ingkong Ala menjelaskan bahwa fokus kolaborasi ini adalah pada titik-titik kerusakan yang bervariasi, baik dari segi panjang maupun tingkat keparahannya.
Pemprov Kaltara meminta seluruh perusahaan untuk berkolaborasi dan menghitung total biaya perbaikan, yang kemudian akan dibagi sesuai dengan kemampuan masing-masing perusahaan.
Inisiatif ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam mengatasi keterbatasan anggaran demi perbaikan infrastruktur jalan trans Tanjung Selor-Tanah Kuning sepanjang 64,30 kilometer. Untuk diketahui, akses ini merupakan jalan utama menuju kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi.
Proyek kolaborasi peningkatan dan perbaikan jalan Segmen I ditargetkan selesai pada akhir semester I 2025, sehingga diharapkan dapat dilalui dengan lancar saat perayaan Idul Adha mendatang. Target awal adalah memastikan seluruh permukaan jalan memiliki agregat yang baik.
Untuk Segmen II, yang membentang dari Desa Sajau Metun menuju Tanah Kuning sepanjang 37,66 kilometer, kunjungan lapangan dijadwalkan pada Senin pekan depan (5 Mei 2025).
Wagub Ingkong Ala optimis perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Segmen II dapat hadir dan menunjukkan komitmen yang sama seperti yang ditunjukkan oleh perusahaan-perusahaan di Segmen I.
Kerusakan jalan di Segmen II dinilai cukup parah, terutama di antara Desa Sajau Pungit, Desa Sajau Pura, dan Desa Binai. Enam perusahaan yang diharapkan berpartisipasi dalam perbaikan Segmen II adalah PT Manunggal Abadi Jaya, PT Prima Bahagia Permai, PT Kayan Plantation, PT MOA Maju Kurnia Utama, PT Bulungan Citra Agro Persada, dan PT Kayan Makmur Sejahtera.
Wagub optimis kunjungan lapangan ke Segmen II pada tanggal 5 Mei mendatang dapat membangun komitmen serupa dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Infrastruktur jalan ini dinilai penting bagi banyak pihak, termasuk karyawan perusahaan, petani, dan masyarakat umum.
Wagub juga menekankan pentingnya kualitas pekerjaan perbaikan jalan.
"Jangan hanya mengejar volume, tetapi lebih penting adalah manfaat ke depan. Mutu dan kualitas harus betul-betul dijaga. Prinsipnya adalah asas manfaat," tegasnya.
Ingkong Ala optimis model kolaborasi ini dapat dicontoh dan diterapkan di kabupaten/kota lain di Kaltara untuk mengatasi permasalahan jalan rusak.
Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025