Pemerintah pastikan serap daging ayam dan telur lokal untuk MBG

1 month ago 17
Jika satu SPPG membutuhkan 300 ekor ayam dan 3.000 butir telur per hari, berarti akan cukup banyak telur dan ayam yang dibutuhkan

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memastikan siap menyerap daging ayam dan telur yang dihasilkan peternak lokal untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Pemerintah mengapresiasi pencapaian subsektor peternakan nasional yang telah mencapai swasembada untuk dua komoditas utama yakni ayam dan telur," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat menghadiri Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) 2025 dikutip di Jakarta, Selasa.

Menurutnya langkah itu menjadi fondasi kuat bagi pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang merupakan bagian penting dari Program MBG.

"Karena ternyata Indonesia sudah swasembada untuk daging ayam dan telur. Dengan program MBG, kebutuhan protein hewani ini pasti akan meningkat,” ujarnya.

Hasan menegaskan pemerintah siap menyerap hasil produksi dalam negeri untuk kebutuhan program pangan gizi. Menurutnya, kebutuhan logistik dari satuan program ini cukup besar.

“Jika satu SPPG membutuhkan 300 ekor ayam dan 3.000 butir telur per hari, berarti akan cukup banyak telur dan ayam yang dibutuhkan,” ucap Hasan.

Hasan menegaskan pentingnya keberlanjutan subsektor peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, khususnya protein hewani yang menjadi kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda menyebut penyediaan protein hewani sebagai bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045.

Ia menekankan penguatan protein tak bisa dilakukan pemerintah sendiri, sehingga festival ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk dorong konsumsi protein hewani demi SDM unggul.

"Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat,” ujar Agung.

Program itu juga didorong kalangan akademisi dan asosiasi peternakan nasional.

"Mereka melihat peningkatan konsumsi produk peternakan seperti ayam, telur, dan susu tidak hanya menjadi peluang ekonomi tapi juga bagian penting dari intervensi gizi berbasis sumber daya lokal," kata Agung.

Ia menambahkan dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk asosiasi peternakan, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pelaku industri, arah pembangunan peternakan Indonesia kian mengarah pada pencapaian gizi berkelanjutan, yang berpijak pada kemampuan produksi dalam negeri.

Baca juga: FATS 2025 dukung Program MBG dan penyediaan protein hewani

Baca juga: Kementan: RI telah mencapai swasembada daging ayam dan telur ayam

Baca juga: 8 manfaat telur omega dan perbedaannya dengan telur biasa

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |