Beijing (ANTARA) - China telah menetapkan prioritas pembangunan dan arah kebijakan untuk lima tahun ke depan, dan ekonomi terbesar kedua di dunia ini akan menghadirkan peluang baru untuk pertumbuhan bersama dengan para mitra dan investor global.
Xinhua mewartakan, dalam beberapa tahun terakhir, pembicaraan tentang peluang China semakin meningkat di kalangan investor, analis, dan pengusaha. Memang, seiring pergeseran penting dari pertumbuhan ekonomi berkecepatan tinggi menuju pembangunan berkualitas tinggi, yang didorong oleh faktor-faktor seperti penekanan yang lebih besar pada inovasi dan konsumsi, peluang bisnis di China masih sangat besar dan menarik.
Istilah "Peluang China (China Opportunity) 2.0" secara tepat digunakan untuk merangkum interaksi ekonomi China yang lebih terbuka, inklusif, dan didukung teknologi, dengan dunia luar, yang terjadi setelah integrasinya ke dalam ekonomi global selama lebih dari 40 tahun reformasi dan keterbukaan.
"Peluang China 2.0" melimpah dalam transformasi dan peningkatan industri negara tersebut. China tetap menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia sejak 2010. Dengan peningkatan signifikan dalam kekuatan ekonomi dan teknologinya, sektor manufaktur China menjadi lebih berteknologi tinggi, cerdas, dan ramah lingkungan, serta secara bertahap meningkatkan posisinya dalam rantai nilai. Kendaraan listrik, panel surya, dan baterai lithium, beberapa contoh saja dari banyak produk teknologi China, telah berkontribusi secara signifikan tidak hanya pada transisi hijau China, tetapi juga pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
Selama lima tahun ke depan, China akan memperkuat upayanya untuk mengembangkan industri pilar yang baru berkembang seperti energi baru dan material baru, serta memperkuat pendorong pertumbuhan ekonomi baru seperti teknologi kuantum, kecerdasan buatan berwujud (embodied artificial intelligence), dan komunikasi seluler 6G. Inisiatif ini akan menciptakan peluang investasi.
Indeks Inovasi Global (Global Innovation Index/GII) 2025 menunjukkan perluasan kapasitas inovasi China yang pesat, menempatkan China di peringkat ke-10 untuk pertama kalinya. Inovasi teknologi mendorong peningkatan industri dan mewujudkan titik pertumbuhan baru.
Ekosistem inovasi negara ini memberikan manfaat bagi perusahaan global. Dalam beberapa tahun terakhir, China mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah perusahaan yang didanai asing yang didirikan di negara itu, serta dalam jumlah perusahaan multinasional yang membuka kantor pusat regional atau pusat penelitian dan pengembangan, bukti nyata bahwa China tetap menjadi pasar krusial dengan peluang signifikan sekaligus mitra yang dapat diandalkan bagi bisnis internasional.
Dengan sistem industri yang lengkap dan klaster industri yang padat, China menyediakan rantai pasokan dan produksi yang efisien dan andal bagi bisnis global, seperti yang ditunjukkan oleh peresmian Lini Perakitan Akhir (Final Assembly Line/FAL) terbaru Airbus untuk keluarga pesawat A320 pada Oktober, yang kedua yang didirikan di Kota Tianjin, China. Sekitar 200 pemasok di China mendukung produksi pesawat komersial Airbus.
Namun, di tengah kemajuan teknologi dan ekspor produk teknologi China, beberapa akademisi dan politisi Barat kembali menyebarkan retorika "China shock" mereka. Mereka berusaha menyalahkan China atas krisis ekonomi negara mereka sendiri dan mencari alasan untuk rencana proteksionis mereka.
Selama lima tahun ke depan, China akan mengejar pengembangan seimbang antara impor dan ekspor, terus memperluas keterbukaan berstandar tinggi, serta mempromosikan pembangunan bersama dengan dunia. Di antara perkembangan terbaru, perjanjian peningkatan Zona Perdagangan Bebas China-ASEAN 3.0 telah ditandatangani. Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan China akan meluncurkan operasi bea cukai mandiri di seluruh pulau pada Desember, sebuah momen keterbukaan yang bersejarah.
Produk China yang berkualitas tinggi dan terjangkau telah menurunkan biaya hidup konsumen, meredakan tekanan inflasi di banyak ekonomi, serta memperluas akses masyarakat di seluruh dunia terhadap manfaat kemajuan teknologi. China, misalnya, telah menurunkan biaya global tenaga angin lebih dari 60 persen dan tenaga fotovoltaik sebesar 80 persen, sehingga semakin terjangkau bagi lebih banyak orang.
"Peluang China 2.0" melampaui industri dan inovasi. Perluasan dan peningkatan konsumsi menawarkan peluang signifikan. Pasar China yang sangat besar memiliki potensi konsumsi besar yang belum semuanya dilepaskan.
Setelah mencapai kemakmuran moderat, warga China mengejar kehidupan yang lebih baik, dan permintaan mereka akan layanan berkualitas serta barang dan produk kesehatan juga meningkat. Kelompok berpenghasilan menengah di negara ini diperkirakan akan berlipat ganda menjadi 800 juta orang dalam 10 tahun lebih mendatang.
China berencana untuk "mencapai peningkatan yang signifikan dalam porsi konsumsi rumah tangga dari PDB" dalam lima tahun ke depan. Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) yang diadakan setiap tahun di Shanghai merupakan platform kunci bagi perusahaan global untuk mengakses pasar konsumen terbesar kedua di dunia. Dan jumlah perusahaan peserta yang mencapai rekor tertinggi tahun ini memberikan gambaran tentang skala peluang bisnis di China.
Selain itu, peluang investasi dapat berasal dari urbanisasi baru negara ini, serta dari pertumbuhannya di bidang infrastruktur baru seperti jaringan komputasi dan kota pintar.
Salah satu faktor kunci yang mendorong peluang pertumbuhan bersama adalah reformasi dan keterbukaan China yang berkelanjutan. Daftar negatif investasi asing China telah dipangkas menjadi hanya 29 jenis barang, dan semua pembatasan di sektor manufaktur telah dihapus.
China memberikan pembebasan visa unilateral atau akses bebas visa penuh timbal balik bagi warga dari 76 negara. Selain itu, China menerapkan tarif nol untuk impor produk dari negara-negara paling tertinggal di dunia yang memiliki hubungan diplomatik dengan China.
Peluang China juga semakin melampaui batas negaranya. Perusahaan China yang mendunia menciptakan lapangan kerja dan mendorong industrialisasi lokal di negara lain, tempat mereka berinvestasi dalam pembangunan pabrik dan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan raya, dan jalur kereta dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, memfasilitasi pembangunan bersama dan berkontribusi pada pembangunan komunitas dengan masa depan bersama untuk kemanusiaan.
Produsen mobil listrik terkemuka China BYD dan produsen baterai CATL telah membangun pabrik di beberapa negara, termasuk Brasil, Thailand, dan Jerman, yang mencerminkan kerja sama terbuka dan manfaat bersama.
Ekonomi China akan terus bertumbuh dalam kisaran yang wajar. Berkolaborasi dengan China berarti memanfaatkan "Peluang China 2.0" untuk pertumbuhan bersama dengan kontributor terbesar bagi pertumbuhan PDB global.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































