Mentan pacu hilirisasi kelapa guna naikkan nilai ekspor Rp2.400 T

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan hilirisasi kelapa menjadi strategi utama untuk meningkatkan nilai ekspor nasional hingga Rp2.400 triliun sekaligus memperkuat kesejahteraan petani di berbagai daerah.

Amran ditemui di Jakarta, Jumat mengatakan saat ini nilai ekspor kelapa Indonesia mencapai Rp24 triliun, menempatkan Indonesia sebagai produsen dan eksportir kelapa terbesar di dunia dengan potensi pengembangan yang masih luas.

Ia mengatakan jika hilirisasi dijalankan sesuai diagram pohon industri maka nilai ekspor kelapa nasional bisa meningkat hingga 100 kali lipat atau setara Rp2.400 triliun.

"Sekarang ekspor kelapa kita nilainya Rp24 triliun, kita terbesar nomor satu dunia. Nah, ini kita hilirisasi. Kalau sesuai diagram pohon industri itu bisa 100 kali lipat. Artinya apa? Bisa Rp2400 triliun (nilai ekspor kelapa), tapi itu secara teori, bisa saja hanya 50 persen, 50 kali lipat, atau 20 kali lipat," katanya.

Baca juga: Mentan dan Rosan sepakati hilirisasi pertanian hingga Rp371 triliun

Dia mengatakan hilirisasi kelapa dinilai mampu memperkuat rantai nilai industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal yang lebih berkelanjutan.

Amran menuturkan efek hilirisasi sudah mulai dirasakan di lapangan, salah satunya di Maluku Utara, di mana harga kelapa naik dari Rp600 menjadi Rp3.500 per butir atau sekitar 500 persen.

Ia optimistis harga kelapa bisa terus meningkat hingga Rp6.000 per butir atau naik 1.000 persen, apabila seluruh rantai produksi dan pengolahan berjalan optimal secara nasional.

"Yang kami baru kunjungan di Maluku Utara, harga kelapa sebelum kita hilirisasi harganya Rp600 per biji. Sekarang Rp3.500 per biji, itu naik kurang lebih 500 persen," ujarnya.

Dengan potensi tersebut, Amran menegaskan, hilirisasi kelapa bukan sekadar strategi industri, tetapi tonggak penting dalam membangun ekonomi rakyat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin pasar kelapa dunia.

"Dan kita harap, harusnya harganya minimal Rp5.000 per butir. Dan bisa naik 1.000 persen harusnya. Nah, itulah keuntungan," ucapnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyepakati percepatan hilirisasi sektor pertanian, perkebunan, hortikultura hingga peternakan dengan nilai investasi mencapai Rp371 triliun untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional

Bahkan, Mentan Amran optimistis program hilirisasi tersebut berpotensi menyerap hingga delapan juta tenaga kerja di berbagai sektor strategis, termasuk pertanian, perkebunan, dan peternakan.

"Hal-hal yang penting dari seluruh investasi yang kita percepat adalah potensi hilirisasi kelapa, kakao, mente, kelapa sawit, kelapa dalam," kata dia.

Produksi kelapa dalam di Indonesia pada tahun ini, ia menyebutkan, mencapai 33 juta ton, naik dari produksi tahun lalu sebesar 29 juta ton. Indonesia rata-rata mengekspor 2,8 juta ton kelapa per tahun dengan nilai mencapai Rp24 triliun.

Baca juga: Petani dan kebijakan Presiden buat RI kokoh saat dunia krisis pangan

Baca juga: Mentan: Investasi hilirisasi Rp371 triliun serap 8 juta pekerja

Baca juga: Rosan: Danantara dukung hilirisasi pertanian ciptakan jutaan pekerjaan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |