Pemerintah dorong musik religi dalam negeri diputar di ruang publik

14 hours ago 7

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengupayakan agar musik religi karya anak bangsa dapat diputar di ruang-ruang publik sebagai bagian dari penguatan nilai spiritual sekaligus dukungan bagi ekosistem musik nasional.

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo mengatakan upaya tersebut diharapkan mulai terealisasi sejak tahun ini dan berlanjut dalam jangka panjang, terutama pada momentum hari besar keagamaan.

“Jadi, ya doakan saja teman-teman, benar-benar nanti mulai tahun ini, sampai bertahun-tahun ke depan, setiap balik kita ke mana-mana, lagi Natal, tahun baru, Ramadan, imlek, benar-benar yang dimainkan adalah karya anak bangsa,” ujar Wamenbud saat ditemui di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, inisiatif ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap penguatan nilai-nilai spiritual melalui musik religi karya musisi Indonesia. Dengan tata kelola royalti yang dinilai semakin membaik, Giring optimistis pemutaran lagu-lagu tersebut dapat segera diwujudkan.

Menurutnya, rencana itu mendapat respons positif dari Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Kementerian Kebudayaan juga telah menerbitkan surat rekomendasi berisi daftar lagu religi karya anak bangsa yang dapat diputar di hotel dan pusat perbelanjaan, disesuaikan dengan momentum perayaan hari besar keagamaan.

Selain itu, Giring menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Hadad Alwi untuk menghadirkan festival musisi religi sebagai upaya memperkuat ekosistem musik religi di Tanah Air.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kebudayaan melakukan pertemuan strategis dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar untuk membahas penyebarluasan serta pemberian ruang yang lebih luas bagi musisi religi lokal agar karya mereka dapat diperdengarkan di ruang publik, seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran.

Dalam pertemuan tersebut, Giring menekankan pentingnya penguatan nilai spiritual melalui musik religi karya anak bangsa, sekaligus menampung keresahan pelaku ekosistem musik religi terkait pemisahan antara karya cipta dan nilai ibadah.

“Kementerian Kebudayaan dan tim kerja mengajukan inisiatif untuk menghimpun berbagai asosiasi, termasuk pengelola pusat perbelanjaan dan kafe, agar pada momentum perayaan hari besar keagamaan seperti Natal dan Ramadan, ruang-ruang publik dapat memutar musik religi karya musisi Indonesia,” jelas Wamen Giring Ganesha.

“Ibadah dan karya merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu, Kementerian Kebudayaan mengajak Kementerian Agama untuk turut mendukung agenda pemutaran musik religi karya anak bangsa di berbagai ruang publik, sebagai bentuk penguatan ekosistem musik religi nasional dan pengurangan dominasi karya dari luar negeri,” tambahnya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar pada kesempatan tersebut menyambut baik dan menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif penguatan seni religi. Dukungan itu, menurutnya, tidak terbatas pada satu agama, melainkan mencakup seluruh agama yang ada di Indonesia.

Ia menilai seni dan agama merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, dengan seni sebagai medium untuk menyuarakan dan menghidupkan nilai-nilai keagamaan.

Oleh karena itu, kolaborasi lintas pihak dipandang penting untuk memberikan manfaat ganda, baik dalam memperkenalkan karya seni maupun meneguhkan peran rumah ibadah sebagai bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga: Giring sampaikan prakarsa pemutaran lagu religi di ruang publik

Baca juga: Giring: Seni dan budaya mampu persatukan bangsa dan hadirkan harmoni

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |