Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Makhruzi Rahman, menyebut bahwa federasi tersebut akan membuat turnamen internasional untuk olahraga renang sirip (finswimming) pada November 2025.
Ia menjelaskan ajang tersebut direncanakan digelar di Jakarta dan bertaraf Asia Tenggara.
"Tempatnya di Jakarta, karena memang untuk kelas atau nomor kolam, yang masuk kategori internasional untuk fasilitas kolam renangnya hanya ada dua wilayah yang memiliki, yakni di Jakarta dan Palembang," kata Makhruzi di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk sementara penyelenggaraan ajang atau turnamen internasional, baru berfokus di dua daerah itu.
Namun, ke depannya PB POSSI terus mendorong pengurus provinsi (pengprov) untuk memperbaiki fasilitas masing-masing, sehingga bisa menyelenggarakan agenda bertaraf nasional dan internasional.
"Kalau bisa kolam renangnya standar internasional jadi bisa kami alihkan, misalnya digilir ke Bali atau di Sulawesi, kemudian di Kalimantan juga," ujar pria berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi yang menjabat Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI tersebut.
Makhruzi menambahkan, selain membuat turnamen untuk finswimming, PB POSSI juga berencana untuk mengembangkan hoki bawah air.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pengenalan sekaligus menjaring atlet usia remaja di sejumlah tempat, sejak Oktober 2024.
Federasi itu, tambah dia, juga mengirim satu tim u-15 guna berlaga di 1st CMAS Intercontinental Championship (Asia+Oceania), di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 3-9 Agustus 2025.
Kebijakan itu dilakukan guna meningkatkan prestasi hoki bawah air di kancah internasional, sekaligus memantik para pengprov untuk gencar melakukan pembinaan kepada atlet usia muda.
Baca juga: PB POSSI kirim satu tim hoki bawah air untuk berlaga di Malaysia
Baca juga: PB POSSI targetkan setiap pengprov kembangkan tim hoki bawah air
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
