Pasar murah Badung Bali kontrol lonjakan  jelang Hari Raya Kuningan

6 hours ago 4

Badung, Bali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung Bali menyelenggarakan kegiatan pasar murah sebagai upaya mengontrol lonjakan harga kebutuhan pokok serta menekan laju inflasi menjelang Hari Raya Kuningan.

“Pemkab Badung melalui Perangkat Daerah terkait mengadakan kegiatan pasar murah, dengan harapan dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok sehingga lebih stabil,” ujar Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta di Mangupura Kabupaten Badung Bali, Selasa.

Ia mengatakan bahwa menjelang hari raya keagamaan harga kebutuhan bahan pokok dan keperluan masyarakat cenderung mengalami lonjakan harga yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Dia berharap agar melalui kegiatan pasar murah ini dapat mendorong daya beli masyarakat, menjaga kestabilan harga serta menjaga inflasi tetap stabil.

Wabup Bagus Alit Sucipta memberikan apresiasi kepada jajaran dinas terkait yang telah sukses melaksanakan kegiatan pasar murah.

Kegiatan pasar murah nantinya juga dapat dilaksanakan di desa menjelang hari raya keagamaan sehingga dapat menyentuh langsung masyarakat.

“Kami bisa bekerja sama dengan desa adat dengan melibatkan potensi UMKM yang ada di wilayahnya masing-masing sendiri sehingga benar-benar bisa langsung menyentuh ke masyarakat di daerah,” katanya.

Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2024 mengatur tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali tahun 2025, termasuk Hari Raya Kuningan.

Berdasarkan SE tersebut bahwa Hari Raya Kuningan di Bali jatuh pada Sabtu, 3 Mei 2025 dan 29 November 2025. Itu adalah hari libur resmi di Bali, bukan hari libur nasional.

Hal tersebut bertujuan agar umat Hindu di Bali dapat melaksanakan hari suci sesuai dengan swadharma mereka.

Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah hari raya yang dirayakan dua kali dalam setahun oleh umat Hindu

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung AA. Ngurah Raka Sukadana berharap pasar murah dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan produk kebutuhan yang berkualitas baik dengan harga yang lebih murah daripada harga di pasar.

Pihaknya melibatkan 30 pelaku usaha lokal dan menjalin kerja sama antara Pemkab Badung dengan TP PKK, Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana, Koperasi Bina Sejahtera, kelompok wanita tani dan para pelaku usaha komoditi bahan pokok dan barang kebutuhan kegiatan keagamaan.

"Kegiatan ini juga untuk memutus rantai retribusi karena produsen atau agen langsung bisa berjualan ke konsumen, menambah ketersediaan stok produk di pasar dan mengendalikan inflasi daerah,” kata dia.

Baca juga: BBPOM menguji sampel makanan menjelang Galungan dan Kuningan di Bali

Pewarta: Fikri Yusuf/Rolandus Nampu
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |