Pasar Kampung Osing: dari Festival Budaya ke ekonomi berkelanjutan

2 months ago 17
Di tangan masyarakat Osing, pasar dapat menjadi tempat tradisi dan inovasi berjalan berdampingan.

Jakarta (ANTARA) - Di kaki Gunung Ijen, sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Banyuwangi, terdapat sebuah desa yang masih memegang erat akar budayanya, yakni Desa Kemiren.

Desa ini merupakan rumah bagi komunitas adat Osing, satu-satunya suku asli yang mendiami wilayah paling timur Pulau Jawa. Kampung Osing bukan sekadar sebutan geografis, melainkan identitas kultural yang menghidupkan ruang sosial, bahasa, makanan, arsitektur, dan seni pertunjukan yang khas.

Dalam beberapa tahun terakhir, nama Kemiren semakin dikenal luas karena konsistensinya dalam menjaga tradisi. Pemerintah daerah bahkan menetapkannya sebagai desa wisata budaya.

Pengunjung dari berbagai penjuru datang untuk menyaksikan langsung kehidupan adat Osing yang masih lestari: rumah-rumah kayu bergaya tradisional, para ibu yang membatik dengan motif gajah oling, aroma kopi sangrai khas Osing, dan suguhan seni seperti tari Gandrung dan Seblang yang sarat makna spiritual.

Setiap tahun, desa ini menjadi tuan rumah berbagai festival budaya, misalnya, "Tumpeng Sewu" yang digelar setiap malam 1 Suro. Ribuan tumpeng disajikan sepanjang jalan desa, bukan hanya sebagai simbol rasa syukur, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi budaya komunal yang melibatkan seluruh warga. Ada pula pertunjukan tari Gandrung, warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh pemerintah, yang ditampilkan dengan penuh semangat oleh para penari perempuan.

Di balik kemeriahan tahunan itu, terdapat kenyataan yang perlu direnungkan bersama. Festival budaya yang selama ini menjadi andalan promosi wisata, nyatanya hanya berlangsung sesaat.

Setelah lampu sorot padam dan para wisatawan kembali pulang, aktivitas budaya kembali berdiam dalam ritme harian yang sederhana. Produk kuliner, kain batik, dan kerajinan bambu yang diproduksi masyarakat pun hanya punya sedikit ruang untuk bertahan hidup secara ekonomi karena tidak ada pasar yang beroperasi secara rutin dan terstruktur.

Baca juga: Desa Kemiren Banyuwangi raih penghargaan ASEAN Homestay Award

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |